Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurhasan Wafat

In Memoriam Nurhasan: Cacang, Definisi Hidup Kebaikan dan Keikhlasan

Sejak usia 9 tahun, usia kelas 3 SD, Nurhasan sudah jadi santri di DDI Mangkoso.

Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto In Memoriam Nurhasan: Cacang, Definisi Hidup Kebaikan dan Keikhlasan
dok.tribun
Nurhasan

"Cari Uang itu kecerdasan ekonomi, Panggil Daeng dan Puang itu kecerdasan sosial," kata Cacang saat awal berkiprah politik praktisnya, awal dekade 2000-an.

Cacang memang anak daerah, aktivis lokal, tapi kiprah dan mimpi politiknya selalu nasional.

Cacang kukenal mulai terjun ke politik praktis saat jadi caleg Partai Bintang Reformasi (PBR) untuk DPR-RI.

Dia lah yang memfasilitasi aku bertemu dengan Bursa Zarnubi di Makassar,1999.

kala itu, aku lagi kerja reporter di desk politik, harian FAJAR, untuk pemilu pertama Reformasi.

Bang Bursa masih fungsionaris DPP PPP. Dua tahun setelahnya, Cacang mengabari.

"Daeng, kami mau bikin partai cabutan PPP, sama Bang Bursa. Bantu ka pemberitaan kodong."

Setelah itu, 2002, Bursa memang jadi ketua umum pertama PBR. Belakangan, PBR bergabung menjadi salah satu partai pembentuk Partai Gerindra. 

Di PBR, Cacang meraih suara signifikan untuk duduk di parlemen nasional.

Sayang, PBR tak lolos parlementary threshold di DPR. Itulah, menurutku pencapaian politik nasional tertinggi Cacang, sekaligus melambungkan namanya di Sulsel.

Usai Pemilu 2004, setelah Jusuf Kalla jadi ketua umum Golkar, aku bertemu Cacang lagi di Jakarta. 

Kala itu, 2005-2006 aku jadi reporter banpur (bantuan tempur)  politik di DPR Senayan.

Cacang ungkap niatnya bergabung dan jadi caleg di Hanura, partai pecahan Golkar besutan Wiranto.

Aku pun berkelakar, "kau ini Cang, memang suka partai pecahan." 

Kami pun spontan tertawa. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved