Nurhasan Wafat
In Memoriam Nurhasan: Cacang, Definisi Hidup Kebaikan dan Keikhlasan
Sejak usia 9 tahun, usia kelas 3 SD, Nurhasan sudah jadi santri di DDI Mangkoso.
Sejak saat itu, aku mengidentifikasi Cacang sebagai kawan bersahabat, selalu membantu, ramah, dan berpenampilan rapi.
Sejak aku mengenalnya tahun 1986 hingga terakhir bertemu fisik, Januari 2024, tak pernah kulihat dahi Cacang berkerut.
Tak pernah kudengar, ia bersuara tinggi.
Tak pernah kulihat atau dengar ia berkonflik terbuka dengan orang.
Tak pernah kudengar dia menyebut nama langsung tanpa atribusi panggilan sematan.
Dia memanusiakan manusia dengan sendi-sendi adat dan agama.
Cacang, senantiasa hormat ke sosok lebih tua.
Cacang menyapa Puang ke para maha guru dan ustad ke guru .
Cacang selalu menyapa nama dengan awalan Daeng, Abang, Mas, atau Kak.
Cacang menyapa adik-adiknya dengan Ndi atau Dik.
Di Mangkoso, Cacang rajin silaturahim. Mendatangi teman-temannya untuk belajar dan mendengar.
Si Cacang memang pintar secara sosial sejak dulu. Dia silaturahim di jam-jam makan siang atau makan malam. hehehehhe.
Saat kuliah hukum di IAIN, Cacang terjerembab di HMI. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia jadi aktivis sejati
Itulah kenapa gelar SHI-nya, sarjana hukum Islamnya, baru dia raih di semester 18.
Kecerdasan sosial adalah instrumen penting untuk jadi politis.
AGH Faried Wadjedy Antar Kepergian Eks Calon Bupati Maros Nurhasan ke Pemakaman |
![]() |
---|
Anregurtta Mangkoso Berlinang Air Mata Tausiah di Sisi Jenazah Nurhasan: Siapkan Diri dengan Salat |
![]() |
---|
Elite PB HMI Jelaskan Kenapa Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Antar Jenazah Nurhasan ke Bandara Soetta |
![]() |
---|
Cacang, Definisi Hidup Kebaikan dan Keikhlasan |
![]() |
---|
Ketua Yayasan Ponpes DDI Mangkoso: Nurhasan Masa Depan DDI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.