Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ribuan Siswa di Makassar Berstatus Ilegal, Danny Pomanto: Terancam Tidak Ambil Ijazah Nanti

Fakta itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menanggapi kebakaran yang terjadi di gedung Dinas Pendidikan.

Editor: Alfian
kompas.id
Ilustrasi Siswa SMP. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan Makassar dipenuhi masalah sebelum terjadi kebakaran gedung, akhir pekan lalu. Salah satunya adalah, ribuan siswa tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). 

Praktis, ribuan siswa itu dinyatakan sebagai siswa ilegal atau invalid. 

Fakta itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menanggapi kebakaran yang terjadi di gedung Dinas Pendidikan Makassar

Danny bahkan baru mengetahui, dua ribu lebih peserta didik di Kota Makassar tidak terdaftar dalam data pokok pendidikan (dapodik). 

Itu dilaporkan oleh salah satu kepala sekolah di Makassar. Kabar tersebut membuatnya kaget. 

"Anak-anak terancam tidak ambil ijazah nanti. Saya baru dilapor. Yang lapor kepala sekolah SMP 6 sebelum dia minta izin pensiun.

Berarti ada ribuan orang masuk (dianggap ilegal)," ungkap Danny di Kantor Wali Kota Makassar Jl Ahmad Yani, Selasa (14/1/2024). 

Danny mengaku pernah disodorkan dokumen sekaitan dengan hal itu.

Namun ia menolak bertandatangan karena sama sekali tidak tahu menahu hal tersebut. 

Ia pun telah menginstruksi agar ribuan siswa yang tak terdaftar di dapodik ditelusuri penyebabnya. 

"Saya suruh usut itu. Salah satunya soal dapodik. Anak-anak yang tidak terdaftar dapodik. Itukan bisa-bisa tidak dapat ijazah itu. Dianggap anak illegal, padahal resmi," tegasnya. 

Baca juga: Kebakaran Kantor Disdik Makassar, Danny Pomanto: Polisi Harus Ungkap Penyebabnya

Selain itu, Danny juga mengungkap bahwa sempat terjadi ribut-ribut soal proyek di internal Dinas Pendidikan

Hal tersebut menyebabkan disharmonisasi antar pejabat di lingkup Dinas Pendidikan

Sebagai pucuk pimpinan, ia ambil bagian untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 

"Kita bisa lihat ribut-ribut soal proyek, antara kabid tidak kompak. Itu semua kan, patut sebagai pimpinan meng-clear-kan (membersihkan) kalau saya melihat sesuai  yang tidak beres harus dibenahi dong," ujarnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved