Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Kejujuran dalam Demokrasi: Menguak Temuan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel

Namun, di balik kemeriahan pilkada, terkadang ada sisi gelap yang menodai integritas proses tersebut.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Kejujuran dalam Demokrasi: Menguak Temuan Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
IST
Muhammad Lutfi Hasrah, Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Biasanya, sejumlah tanda tangan ini diajukan untuk menunjukkan bahwa calon yang bersangkutan memiliki basis dukungan yang kuat.

Namun, ketika tanda tangan tersebut ditemukan palsu, hal ini menggugurkan prinsip dasar keabsahan sebuah pemilu: transparansi dan keadilan.

Pihak yang melakukan pemalsuan bisa memanipulasi hasil dengan merusak integritas proses pengumpulan dukungan.

Dalam konteks ini, kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi bisa terguncang.

Jika pemalsuan bisa terjadi di tingkat pendaftaran calon, bayangkan potensi manipulasi lain yang mungkin terjadi di tingkat yang lebih tinggi.

Konteks Intelektual: Menguji Moralitas Demokrasi

Filsafat politik menawarkan pandangan yang dalam tentang bagaimana demokrasi seharusnya dijalankan.

Dalam pandangan para filsuf seperti Plato dan Aristoteles, politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga moralitas dan keadilan.

Demokrasi harus berlandaskan pada prinsip-prinsip yang menciptakan kesejahteraan bersama, di mana keadilan tidak hanya untuk para penguasa, tetapi juga untuk rakyat yang memberi mandat.

Namun, dalam praktiknya, demokrasi seringkali terjebak dalam jaring-jaring ambisi pribadi dan kepentingan politik yang sempit.

Ketika tanda tangan palsu digunakan sebagai alat untuk memenangkan sebuah kontestasi, maka esensi dari demokrasi itu sendiri telah tercemar.

Ini bukan hanya masalah legalitas, tetapi masalah moralitas dalam politik.

Sebagai anak muda yang menginginkan perubahan, saya merasa bahwa demokrasi di negeri ini tidak boleh hanya menjadi formalitas.

Kita harus sadar bahwa demokrasi yang sehat hanya bisa terwujud jika setiap individu dan pihak yang terlibat menjunjung tinggi kejujuran dan integritas.

Jika kita terus membiarkan praktik-praktik manipulatif ini, bagaimana kita bisa berharap pada masa depan yang lebih baik?

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved