Opini Mubha Kahar Muang
Nefertiti, Perempuan Mesir Bergelar Firaun
Ratu Nefertiti memerintah bersama dengan Akhenaten, karenanya Nefertiti juga disebut bergelar firaun.
Oleh: Mubha Kahar Muang
Anggota FKP DPR RI 1987-1992-1997-1998
TRIBUN-TIMUR.COM - Menurut Dr Naunton, arkeolog dari University of Melbourne, Ratu Nefertiti diduga memiliki kecantikan ala bintang Hollywood dan dipandang sebagai seorang perempuan cantik untuk ukuran masa kini sekalipun.
Nefertiti. Diperkirakan hidup 1370-1330 SM, ia adalah Permaisuri Agung Firaun Akhenaten dari Dinasti ke-18 Mesir.
Firaun Akhenaten sebelumnya bergelar Amenhotep IV putra dari Amenhotep III.
Yang menarik, riwayat Firaun Akhenaten yang di perkirakan memerintah 1353-1336 SM, hilang dari sejarah Mesir.
Sejarah Mesir sebelumnya hanya mencatat daftar firaun dari Amenhotep III turun langsung kepada Horembeb.
Hal ini diduga merupakan upaya Horembeb untuk menghapus jejak Akhenaten yang dianggap membuat revolusi radikal.
Akhenaten mengubah kepercayaan Mesir yang menyembah banyak dewa menjadi monoteis dengan hanya menyembah Dewa Aten. Dewa nasional bangsa Mesir kuno adalah Amun-Ra atau Dewa Bulan Matahari yang disingkat Amun. Selain itu mereka juga memuja dewa Osiris, Isis, Aris, Thot, Anubis, Apis dan masih banyak yang lain.
Raja Mesir yang disebut Firaun dianggap putra Amun. Mereka percaya roh hidup terus asal badan utuh, karena itu perlu dimumi.
Amenhotep IV yang di mahkotai di Thebes membangun kota baru Akhetaten, pada tahun kelima pemerintahannya yang sekarang disebut Kota Amarna.
Sebutan Amenhotep IV berganti nama menjadi Akhenaten yang artinya “roh Aten yang hidup”.
Beberapa ahli Mesir menggambarkan Akhenaten adalah seorang yang revolusioner, gagasannya tentang monoteisme sangat maju dibanding masanya.
Namun, riwayat sang Firaun yang makamnya ditemukan tahun 1907 di Lembah Para Raja, hilang dari sejarah Mesir, hingga ditemukannya kembali kota Amarna.
Kota ini dibangun untuk dewa Aten. Di kota ini Akhenaten membangun sejumlah kuil dan beberapa bangunan lainnya termasuk Istana yang di persembahkan kepada Nefertiti, permaisuri yang berperan aktif dalam revolusi agama yang berpusat pada pemujaan Dewa Aten.
Penemuan kembali Kota Amarna menarik perhatian, terutama para arkeolog dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.