Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Palsu di UIN

Fasilitas Ruang Mapenaling Tempat Annar Sampetoding Ditahan, Karutan Makassar: Tak Ada yang Spesial

Sebagai pendatang baru di Rutan Makassar, Annar Sampetoding ditempatkan di ruang Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) di Blok B.

|
Editor: Hasriyani Latif
Ist
Rutan Makassar dan Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding. Annar ditahan di Blok B Mapenaling, Rutan Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Makassar, Jayadikusumah menjamin tidak ada perlakuan khusus terhadap tahanan uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding.

Annar dimasukkan ke Rutan Makassar oleh penyidik Polres Gowa setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Selasa (7/1/2025).

Sebagai pendatang baru di Rutan Makassar, Annar ditempatkan di ruang Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) di Blok B.

"Seperti yang saya sampaikan bahwa, pada saat pemeriksaan administrasi kemarin, tersangka ASS kami tempatkan di kamar Mapenaling," kata Jayadikusumah ditemui, Rabu (8/1/2025) siang.

"Bersama dengan 15 sampai 20 dengan tahanan yang lain. Tidak ada pengecualian ataupun spesial," tegasnya.

Di ruang Mapenaling itu, tidak ada fasilitas hiburan seperti televisi ataupun lain-lainnya.

"Mungkin tempat untuk tidur saja dan kamar mandi," bebernya.

Adapun kapasitas ruang Mapenaling tersebut, sebenarnya hanya 15 orang.

"Tapi karena memang tahanan baru yang ada, baik yang dilimpahkan ke kejaksaan, baik dari pihak Polrestabes atau Polres Gowa sendiri itu biasanya menitipkan kami lebih dari kapasitas," tuturnya.

Baca juga: Viral Foto Mirip Tersangka Uang Palsu Annar Salahuddin Sampetoding di Rutan, Pakai Baju Mapenaling

Hari kedua dalam Rutan 

Tersangka utama pabrik uang palsu di dalam kampus UIN Alauddin Makassar, Annar Sampetoding sudah memasuki hari kedua ditahan di Rutan Makassar, Jl Rutan, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (8/1/2025).

Ia dimasukkan ke dalam Rutan Makassar oleh personel Polres Gowa, setelah keluar dari perawatan RS Bhayangkara, pada Selasa kemarin.

Dalam dokumentasi foto yang diperoleh Tribun-Timur.com dari salah satu petugas Rutan, Annar tampak mengenakan kaos hijau stabilo.

Kaos hijau itu bertuliskan 'Mapenaling Rutan Makassar'.

Annar tampak berbincang dengan salah satu pejabat Kanwil Kemenkumham Sulsel.

Kepala Rutan Makassar, Jayadikusumah mengatakan, kehadiran pejabat Kemenkumham Sulsel itu untuk mengecek langsung keberadaan Annar Sampetoding dalam Rutan.

"Tadi pihak dari Kanwil datang memeriksa apakah betul yang bersangkutan (ASS) sudah ada di dalam (rutan)," kata Jayadikusumah.

"Dan kita lihat tadi bahwa yang bersangkutan sudah bertemu dari kantor wilayah," sambungnya.

Selain mengecek langsung, pejabat Kanwil Kemenkumham Sulsel itu, lanjut Jayadi juga menanyakan proses penahanan ASS.

"Kemudian mungkin yang bersangkutan menanyakan bagaimana penahanannya, kemudian dibawa ke ruang pelayanan tahanan," bebernya.

Dimasukkan ke Rutan Setelah Dirawat di RS Bhayangkara 

Annar Salahuddin Sampetoding, dijebloskan ke Rutan Makassar.

Annar diantar penyidik Polres Gowa ke Rutan Kelas I Makassar, Selasa (7/1/2024) siang.

"Tadi kalau tidak salah kami terima agak siang, kalau tidak salah sebelum lohor atau setelah lohor tadi itu," kata Kepala Rutan Makassar, Jayadikusumah dikonfirmasi tribun.

Saat tiba di Rutan Makassar, Annar langsung dimasukkan ke ruang tahanan Blok B Mapenaling.

Blok B Mapenaling, ruang tahanan yang dikhususkan untuk penghuni baru yang masuk Rutan Makassar.

Tujuannya, agar penghuni baru tersebut dapat beradaptasi dengan penghuni lainnya serta lingkungan Rutan Makassar.

Suasana saat pejabat Kanwil Kemenkumham Sulsel mengecek langsung keberadaan Annar Salahuddin Sampetoding di dalam Rutan Makassar, Jl Rutan, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (8/1/2025).
Suasana saat pejabat Kanwil Kemenkumham Sulsel mengecek langsung keberadaan Annar Salahuddin Sampetoding di dalam Rutan Makassar, Jl Rutan, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (8/1/2025). (Ist)

"Jadi, tahanan yang baru masuk itu harus kami masukkan ke kamar Mapenaling. Biasanya seminggu sampai dua minggu kita pindahkan ke depan, ke blok kamar lain," terang Jayadi.

"Di dalam Mapenaling itu supaya yang bersangkutan bisa sosialisasi dulu. Kemudian kita lihat apakah yang bersangkutan itu jangan sampai ada lawan ataupun nyawanya terancam atau tidak," lanjutnya.

Saat diserahkan oleh penyidik, kata Jayadi, Annar disertakan dengan dokumen hasil pemeriksaan medis RS Bhayangkara.

"Sudah ada hasil pemeriksaan kesehatannya dari RS Bhayangkara juga, infonya yang bersangkutan ada riwayat jantung. Tapi Terkait kesehatannya besok kami cek lagi omdengan dokter," jelasnya.

Peran Annar Salahuddin Sampetoding 

Terungkap peran penting Annar Salahuddin Sampetoding dalam kasus pabrik uang palsu di dalam Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).

Kasus yang menggemparkan publik itu, saat ini menyeret 19 tersangka termasuk pengusaha ASS alias Annar Salahuddin Sampetoding.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi mengatakan, ASS adalah sosok otak dibalik uang palsu tersebut.

"Saya akan menanggapi peran ASS dalam kasus uang palsu," kata Kombes Pol Dedi saat rilis Akhir Tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

"Di mana perannya yang bersangkutan adalah yang pertama pemberi ide, kemudian ikut memodali, pembeli mesin, perintah perintah dan itu aja intinya," sambungnya.

Diketahui ASS kini dibantarkan di RS Bhayangkara Makassar pasca ditetapkan tersangka oleh penyidik Polres Gowa.

Ia mengeluh sakit, jelang penyidik akan melakukan penahanan.

Daftar 19 Tersangka Uang Palsu UIN

Hingga kini polisi telah menetapkan 19 tersangka sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Satu orang yang masuk dalam Daftar Pencairan Orang (DPO) kasus uang palsu UIN Alauddin, AR, jadi tersangka.

Penangkapan AR diungkap Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak.

"Sudah ditangkap satu orang (DPO) inisial AR," Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, kepada Tribun-Timur.com, Minggu (29/12/2024)

"Jadi DPO saat ini sisa dua orang," ucap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.

AR menjadi tersangka ke-19 kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Penangkapan AR hanya selang sehari penetapan tersangka Annar Salahuddin Sampetoding.

Berikut nama, profesi, dan peran 19 tersangka:

1. Dr Andi Ibrahim (54)

Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar warga BTN Minasa Maupa.

Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

2. Mubin Nasir bin Muh Nasir (40)

Karyawan honorer, warga Bukit Tamarunang, Gowa.

Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan  transaksi jual beli uang palsu.

3. Kamarang Dg Ngati bin Dg Nombong (48)

Juru masak, warga Gantarang, Gowa perannya, melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

4. Irfandy MT, SE bin Muh Tahir (37)

Karyawan swasta, warga Minasa Upa, Makassar.

Perannya membantu mengedarkan uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

5. Muhammad Syahruna (52)

Wiraswasta, warga Ujung Pandang Baru, Makassar.

Perannya:

- Memproduksi uang palsu.

- Melakukan transaksi jual beli uang palsu dan bahan baku produksi yang digunakan pelaku untuk memproduksi pembuatan mata uang palsu merupakan hasil pengiriman uang biaya pembelian bahan baku produksi berinisial AAS.

6. John Biliater Panjaitan (68 tahun)

Wiraswasta, warga Mangkura, Makassar.

Peran melakukan transaksi jual beli uang palsu.

7. Sattariah alias Ria binti Yado (60)

Ibu rumah tangga, warga Batua, Makassar.

Perannya melakukan transaksi jual beli uang palsu.

8. Dra Sukmawati (55)

PNS guru, warga Makassar.

Berperan melakukan pengedaran uang palsu dengan membeli kebutuhan sehari-hari dan  melakukan transaksi jual beli uang palsu.

9. Andi Khaeruddin (50 tahun)

Pegawai bank, warga Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

10. Ilham (42) 

Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

11. Drs. Suardi Mappeabang (58)

PNS, warga Simboro, Sulawesi Barat, berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

12. Mas’ud (37) 

Wiraswasta, warga Lekopadis, Sulawesi Barat.

Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

13. Satriyady (52)

PNS, warga Binanga, Sulawesi Barat.

Perannya melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

14. Sri Wahyudi (35)

Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat.

Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

15. Muhammad Manggabarani (40 tahun)

PNS, warga Rimuku, Sulawesi Barat.

Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan  melakukan transaksi jual beli uang palsu.

16. Ambo Ala, A.Md (42)

Wiraswasta, warga Batua, Makassar, berperan melakukan pengedaran uang palsu, dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

17. Rahman (49)

Wiraswasta, warga Simboro, Sulawesi Barat.

Berperan melakukan pengedaran uang palsu dan melakukan transaksi jual beli uang palsu.

18. Annar Salahuddin Sampetoding (ASS)

Pengusaha asal Toraja.

Peran pemberi ide, pemodal.

19. AR.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved