Prodi Pendidikan Spesialis Dokter Obgyn UMI Makassar Makin Diminati, Kini Sudah Angkatan 2

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Studi (Prodi) Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi (Obgyn) Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI) semakin diminati.

Diketahui, UMI merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Indonesia yang diberi amanah membuka spesialis Obgyn. 

UMI pun melakukan seleksi calon mahasiswa baru (maba) periode Januari tahun ajaran 2024/2025 atau angkatan kedua.

Seleksi Wawancara dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pun telah dilaksanakan di lantai 6 Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar, Selasa (7/1/2025).

Dekan FK UMI, dr Nasrudin Andi Mappaware menyebut bahwa puluhan pendaftar berminat untuk melanjutkan Pendidikan Spesialis Dokter Obgyn di UMI.

Namun, setelah diseleksi hanya enam pendaftar yang berhasil masuk dalam tahap wawancara dan OSCE.

“Kita akan terima antara tiga orang atau maksimal lima orang saja,” sebut dr Nas, sapaan akrabnya, saat ditemui usai sebelum seleksi wawancara dan OSCE Prodi Pendidikan Spesialis Dokter Obgyn UMI.

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan dokter obgyn di Indonesia sangat besar, terutama di Indonesia Timur.

Kendati kebutuhan besar, kata dr Nas, pihaknya tidak sembarangan dalam menerima calon mahasiswa di Prodi tersebut.

Sebab, dokter spesialis obgyn memiliki peran penting dalam menyelesaikan angka kematian ibu dan anak di Indonesia.

“Kita punya tanggung jawab di kawasan timur Indonesia (dalam mencetak dokter spesialis obgyn),” jelas dr Nas.

Wakil Rektor I UM, Prof Dirgahayu A Lantara mengaku bersujud UMI diberi kepercayaan membuka Prodi Pendidikan Spesialis Dokter Obgyn UMI.

Menurutnya, kehadiran Prodi baru ini juga merupakan kerja keras FK UMI untuk memajukan dunia kesehatan.

“Obgyn ini adalah spesialis yang penting. Alhamdulillah FK UMI mampu menjalankan itu, sehingga hari ini dilakukan aktivitas penerimaan mahasiswa yang kedua,” katanya.

“Harapan kita dengan penerimaan mahasiswa baru ini benar-benar yang mampu dalam spesialis obgyn. Harapannya juga semoga dibuka spesialis lainnya,” tambah Prof Dirgahayu.