Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sepanjang Tahun 2024, Makassar Catat 510 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak

DPPPA juga mencatat, kekerasan dominan terjadi pada perempuan. Jumlahnya 341 kasus, sedangkan laki-laki sebanyak 169 kasus. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Ilustrasi - kekerasan perempuan dan anak (dok TRIBUN-TIMUR) 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar mencatat 510 kasus kekerasan sepanjang 2024.

Kekerasan terbanyak terjadi pada anak-anak dengan 381 kasus.

Selebihnya dialami oleh orang dewasa dengan 129 kasus. 

DPPPA juga mencatat, kekerasan dominan terjadi pada perempuan. 

Jumlahnya 341 kasus, sedangkan laki-laki sebanyak 169 kasus. 

Kepala DPPPA Kota Makassar, Achi Soleman mengakui, jumlah kekerasan yang terjadi di 2024 mengalami penurunan. 

Pada 2023 lalu, sebanyak 634 kasus yang ditangani oleh DPPPA Makassar

"Tahun ini terjadi penurunan karena di tahun 2023  kami menangani sebanyak 634 kasus," ucap Achi Soeleman, Jumat (3/1/25).

Kendati begitu, kasus kekerasan yang terjadi masih menjadi masalah yang harus diperangi. 

Ia menilai, turunnya kasus kekerasan  tahun ini tidak lepas dari peran media massa yang terus menyuarakan kampanye anti kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

Pemkot Makassar juga telah berupaya untuk menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. 

Salah satunya melalui program 'Jagai Anakta'. 

Program ini berperan penting dalam memberikan perlindungan dan pemenuhan terhadap hak-hak anak.

Tahun ini, DPPPA akan memperluas akses layanan dengan menambah 90 shelter warga yang tersebar di sejumlah kelurahan.

"Saat ini masyarakat mulai percaya bahwa layanan ini untuk memberikan pendampingan terhadap upaya kekerasan yang dilakukan oleh oknum," tuturnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved