Pengacara Ditembak di Bone
Farid Mamma Tantang Kapolda Sulsel: Tangkap Penembak Rudi S Gani dalam 2 Minggu
Kasus penembakan pengacara Rudi S Gani menjadi tamparan bagi kapolda selaku pimpinan tertinggi kepolisian di Sulsel.
“Hasil otopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025) siang.
Akibat tembakan orang tak dikenal (OTK) itu, lanjut Didik, peluru bersarang di tulang leher korban.
“Kemudian peluru bersarang di tulang leher,” ujar perwira menengah tiga melati ini. Proyektil itu kata Didik, telah dibawa tim Labfor untuk diselidiki.
Didik mengatakan, Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru yang bersarang di tulang leher korban.
Hasilnya kata dia, peluru tersebut bukan dimuntahkan dari jenis senjata api.
“Proyektil dibawa ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api,” kata Kombes Pol Didik Supranoto ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025).
Meski demikian, pihaknya mengaku masih menyelidiki lebih lanjut terkait peluru yang digunakan pelaku.
“Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, pelaku diperkirakan menggunakan senapan jenis Pre-Charged Pneumatic (PCP) atau tabung angin semiotomatik. Senapan angin ini termasuk senjata yang dijual bebas di pasaran.
Pellet PCP atau pelurunya bermaterial tembaga alumunium. Bukan logam timbal seperti peluru senjata api organik milik aparat.
Laboratorium forensik Polda Sulsel juga mengidentifikasi kalibrasi atau ukuran pellet terbilang besar kaliber 8 mm (milimeter).
Pellet seukuran biji kacang tanah itu sejatinya untuk satwa atau kertas target olahraga menembak.
Namun, di kasus penembakan di malam Tahun Baru 2025 ini menyasar organ vital pengacara anggota perhimpunan advokat Indonesia (Peradi) Sulsel itu.
Tim gabungan penyidik direktorat reserse dan kriminal umum dan forensik Polda Sulsel, masih menyidik kasus menghebohkan ini.
Selain aparat polisi, tim pengacara dan penyidik partikelir dari Peradi Sulsel, juga dilaporkan tengah mengumpulkan bukti, petunjuk, keterangan, dugaan motif, dan latar belakang kasus ini.
Olah TKP
Dalam perkembangan lainnya, Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel, telah melakuan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah almarhum, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (1/1/2025) sore.
Olah TKP itu diperlukan untuk penyelidikan terkait insiden maut di malam pergantian tahun tersebut.
Dari dokumentasi foto yang diterima, tampak personel Tim Labfor menganalisa sekitar lokasi rumah korban.
Selain itu, sekeliling rumah korban juga tampak telah dipasangi garis polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti yang dikonfirmasi, mengaku telah mengerahkan tim khusus menyelidiki kasus itu.
“Dari Labfor Polda juga diturunkan untuk backup olah TKP. Tim Resmob Polda juga backup untuk pengungkapannya,” jelas Kombes Pol Jamaluddin Farti.(*)
Peradi Sesalkan Polisi, Penembak Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius hingga HUT Bhayangkara |
![]() |
---|
6 Bulan Berlalu, Kasus Penembakan Rudi S Gani Pengacara di Bone Masih Misteri |
![]() |
---|
Aktivis Bone Soroti Lambannya Kinerja Polisi Bongkar Kasus Penembakan Rudi S Gani |
![]() |
---|
Ternyata Ini Sebab Polisi Sulit Tangkap Penembak Rudi S Gani, Padahal Sudah 62 Saksi Diperiksa |
![]() |
---|
Warga Heran, Hampir Sebulan Penembak Pengacara Rudi S Gani di Bone Belum Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.