Penembakan Pengacara Bone Berdampak Besar, Kepala Desa dan Warga Ketakutan
Insiden penembakan Rudi, terjadi sekitar pukul 21.45 Wita, sekitar 2 jam sebelum momen pergantian tahun 2024 ke 2025.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penembakan Rudi S Gani pengacara asal Bone, Sulawesi Selatan, berdampak besar bagi warga Desa Pattukku Limpoe, Kecamatan Lappariaja.
Kepala Desa (kades) Pattukku Limpoe, Mansyur Mochtar (54) dan warganya kini resah.
Mansyur dan warganya trauma semenjak peristiwa penembakan yang menewaskan pengacara Rudi S Gani (49).
Warga merasa takut untuk beraktivitas,khususnya di malam hari.
"Jujur, saya dan warga merasa takut semenjak ada kasus penembakan ini," ujarnya saat dikonfirmasi tribun-timur.com via telfon, Jumat (3/1/2025).
Insiden penembakan Rudi, terjadi sekitar pukul 21.45 Wita, sekitar 2 jam sebelum momen pergantian tahun 2024 ke 2025.
Baginya, kasus heboh ini adalah teror. Meresahkan.
Hingga pelaku dan motif belum terungkap, kasus ini masih misterius dan akan menyisakan trauma.
Menururnya, insiden penembakan maut warga kelahiran Pattukku ini adalah pertama kali.
Desa Pattuku Limpoe, kampung berjarak 61 km sebelah barat Watampone, ibu kota kabupaten.
Desa ini juga berjarak 51 km dari Watansoppeng dan Sinjai, serta 102 km dari Makassar, ibukota provinsi.
"Kami meminta pihak kepolisian segera tangkap pelaku," ujarnya.
Ia berharap pihak kepolisian segera menemukan titik terang dari kasus ini.
"Semacam dihantui ki dengan kasus penembakan ini, karena jangan sampai ada korban lainnya lagi kalau tidak segera ditangkap," bebernya.
Selain itu, ia mengaku kondisi terkini rumah Rudi S Gani masih dipasangi garis polisi.
"Kondisi rumahnya sekarang itu kosong, penghuni rumah semua ada di Makassar dan tidak tau pi juga kapan pulang, karena baru-baru juga dimakamkan, keluarga juga masih trauma dengan kasus penembakan tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, terungkap jenis senjata yang digunakan pelaku menembak pengacara Rudi S Gani saat malam pergantian tahun di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Selasa (31/12/2024) malam.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Tim Labfor telah meneliti proyektil peluru yang bersarang di tulang leher korban.
Hasilnya, kata dia, peluru kaliber .8 mm itu bukan dimuntahkan dari jenis senjata api organik, melainkan dari senapan angin semiotomatik jenis pre-charged pneumatic (PCP) dengan tabung hidrogen.
"Proyektil dibawah ke Labfor dan pihak Labfor menyatakan peluru itu merupakan peluru senapan angin, bukan senjata api," kata Kombes Pol Didik Supranoto ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2025).
Meski demikian, pihaknya mengaku masih menyelidiki lebih lanjut terkait peluru yang digunakan pelaku.
"Peluru tersebut kaliber 8 milimeter, sekarang masih dalam penyelidikan," jelasnya.
Selain itu, lanjut Didik, Tim Gabungan dari Polres Bone dibantu Polda Sulsel masih terus bergerak mencari tahu pelaku.
Pasalnya, senjata yang digunakan diduga tanpa izin alias ilegal.
"Kita juga masih pengejaran pelaku. Diduga senjatanya ini tidak ada izinnya," bebernya.
Hasil Autopsi
Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Biddokkes (Biddokkes) Polda Sulsel, memastikan pengacara Rudi S Gani, meninggal dunia dengan cara ditembak.
Hal itu setelah dilakukan proses autopsi terhadap jenazah di ruang Forensik RS Bhayangkara, Jl Kumala, Makassar, Rabu kemarin.
"Hasil otopsi korban mengalami luka tembak di bagian muka bawah mata kanan," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (2/1/2024) siang.
Akibat tembakan orang tak dikenal (OTK) itu, lanjut Didik, peluru bersarang di tulang leher korban.
"Kemudian peluru bersarang di tulang leher," ujar perwira menengah tiga melati ini.
Proyektil itu kata Didik, telah dibawa tim Labfor untuk diselidiki.
Tim Labfor olah TKP
Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan pengacara Rudi S Gani di rumahnya, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Rabu (1/1/2025) sore.
Olah TKP itu diperlukan untuk penyelidikan terkait insiden maut di malam pergantian tahun tersebut.
Dari dokumentasi foto yang diterima, tampak personel Tim Labfor menganalisa sekitar lokasi rumah korban.
Selain itu, sekeliling rumah korban juga tampak telah dipasangi garis polisi.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel Kombes Pol Jamaluddin Farti yang dikonfirmasi, mengaku telah mengerahkan tim khusus menyelidiki kasus itu.
"Dari Labfor Polda juga diturunkan untuk backup olah TKP. Tim Resmob Polda juga backup untuk pengungkapannya," jelas Kombes Pol Jamaluddin Farti kepada tribun.
Sejauh ini lanjut Jamal, pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan Biddokkes Polda Sulsel.
Tujuannya, untuk mengetahui apakah terdapat proyektil peluru di tubuh korban atau tidak.(*)
| Irjen Djuhandhani Didesak Tuntaskan Kasus Penembakan Pengacara di Bone, Warisan 2 Kapolda |
|
|---|
| Peradi Sesalkan Polisi, Penembak Pengacara Rudi S Gani Masih Misterius hingga HUT Bhayangkara |
|
|---|
| Polda Sulsel Kerahkan Tim Bantu Polres Gowa Ungkap Penembak Misterius Staf Desa Panaikang |
|
|---|
| Mengapa Polisi Tak Mampu Tangkap Penembak Pengacara Rudi S Gani? Sudah 6 Bulan Nihil |
|
|---|
| 6 Bulan Berlalu, Kasus Penembakan Rudi S Gani Pengacara di Bone Masih Misteri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Penembakan-pengacara-Rudi-S-Gani-49-pengacara-asal-Bone-Sulsel-bikin-warga-trauma.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.