Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Al-Jaulani dan Janji Pembebasan Palestina: Narasi Palsu di Akhir Tahun

Rakyat Suriah dicitrakan di media ikut merayakan kegembiraan atas kemenangan HTS tersebut.

Editor: Sudirman
zoom-inlihat foto Al-Jaulani dan Janji Pembebasan Palestina: Narasi Palsu di Akhir Tahun
IST
Ismail Amin, M.A., Ketua Umum Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Iran 2023-2025

Karena itu, untuk memastikan itu, Israel menyerang situs-situs militer strategis Suriah termasuk pabrik dan gudang-gudang senjata, dan memang benar, tidak ada perlawanan dan kecaman sedikitpun dari Jaulani.

Kedua, kIta melihat sendiri sejarah HTS memang menunjukkan prioritas mereka bukanlah pembebasan Palestina, melainkan penaklukan lokal di Suriah.

Tidak ada satupun peluru dari HTS yang pernah ditembakkan untuk menyerang Israel.

Di saat Hamas, Hizbullah, dan Ansharullah Yaman, dengan keterbatasan persenjataan mereka, mereka bisa menghujani Israel dengan roket-roket mereka.

Tragisnya lagi, yang dijatuhkan adalah Bashar Assad, yang dikenal sebagai diantara pemimpin Arab anti Zionis yang tersisa.

Perannya menyediakan Suriah sebagai jalur logistik dan persenjataan buat Hamas dari Iran tidak bisa dinafikan sebagai bukti pembelaan dan dukungannya pada perjuangan Palestina.

Ketiga, alih-alih membangun aliansi dengan front perlawanan Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam (kalau ogah membangun aliansi dengan Iran, Hizbullah dan Ansharullah yang Syiah), Jaulani malah membangun aliansi oportunistik dengan kekuatan asing yang justru bersikap diam terhadap penderitaan Palestina.

Dari sini sudah keliatan, pembebasan Palestina bagi HTS hanyalah jargon marketing, semacam diskon akhir tahun.

Banyak yang bergabung ataupun mendukung karena tidak mengetahui hakikat asli kelompok ini. Mereka terjebak dalam romantisme sejarah jihad tanpa memahami dinamika politik dan geopolitik modern.

Keempat, hal yang semakin memperjelas absurditas klaim Jaulani membela Palestina adalah asal-usul persenjataan dan pelatihan militer yang diterima pasukannya.

Ironisnya, sebagian besar dukungan ini justru datang dari pihak-pihak yang tidak hanya abai terhadap perjuangan Palestina,
tetapi juga memiliki kepentingan ekonomi dan geopolitik di kawasan.

Singkatnya, HTS adalah alat, bukan aktor mandiri yang memiliki kebebasan penuh untuk memperjuangkan Palestina.

Sejak awal HTS tidak memiliki sumber daya atau strategi yang jelas untuk melawan kekuatan sebesar Israel.

HTS diketahui mendapatkan sebagian besar persenjataan dan pelatihan militernya dari aktor-aktor regional dan internasional yang memiliki agenda spesifik di Suriah.

Salah satu motivasi utama mereka adalah mengamankan rencana pembangunan jalur pipa gas dari Qatar ke Turki, sebuah proyek yang akan melewati Suriah jika rezim pro-Qatar dapat didirikan.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved