Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPBD: Waspada, Potensi Banjir Makassar Tahun 2025 Lebih Besar

Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, bahwa puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SITI AMINAH
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin. 

"Alhmdulillah per Sabtu kemarin, sudah tidak ada lagi pengungsi. Artinya banjir sudah betul-betul surut," ucap Achmad Hendra Hakamuddin, Minggu (29/12/2024). 

Masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan sisa-sisa banjir yang telah menggenangi kediaman mereka. 

Beberapa personel, termasuk Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar juga membantu masyarakat melakukan pembersihan. 

Achmad Hendra menambahkan, informasi dari BMKG secara keseluruhan, hujan akan semakin meningkat di akhir akhir tahun ini, puncaknya di Januari dan kemungkinan akan berakhir di Maret. 

Untuk itu, ia mengimbau untuk warga Makassar apalagi yang bermukim di wilayah peta rawan banjir harus waspada. 

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan, salah satu pemicu banjir ialah banyaknya bangunan-bangunan perumahan yang berdiri di tempat penyerapan air. 

Misalnya blok 8 dan 10 Antang Kacamata Manggala, dan kawasan-kawasan perumahan yang ada di wilayah Biringkanaya dan Tamalanrea. 

Salah satu solusi untuk mengatasi banjir kata Danny ialah merevisi tata ruang di wilayah tersebut. 

Misalnya mengkonsolidasi lahan atau pemukiman rawan banjir kembali ke fungsinya, yaitu sebagai tempat penyerapan air.

"Tapi kan belum pernah ada skema seperti itu, keuangannya yang berat, kalau di luar negeri ada, harus konsolidasi lahan namanya, jadi ditukar di tempat lain yang lebih tertata, kemudian yang lahan itu kembalikan sebagai tempat air," ulasnya. 

Hanya saja solusi itu kata Danny tidak mudah, selain keterbatasan lahan, pemerintah juga terbatas dari segi anggaran. 

Mestinya, masalah ini juga turut menjadi tanggung jawab pengembang, atau paling tidak membantu Pemkot Makassar menyelesaikan persoalan banjir.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved