Uang Palsu di UIN
Penyakit Jantung Kambuh saat Diperiksa, Annar Dikawal 4 Polisi di RS Bhayangkara Makassar
Annar Sampetoding, tersangka sindikat uang palsu, dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar setelah penyakit jantungnya kambuh, dikawal ketat 4 polisi. .
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-GOWA.COM - Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak memastikan tersangka kasus sindikat uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), mendapatkan pengawalan ketat selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jl Mappaoddang, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.
Reonald menjelaskan pengamanan dilakukan selama 24 jam oleh empat anggota kepolisian.
Sementara dua anggota keluarga tersangka turut mendampingi untuk membantu proses perawatan.
"Yang pasti, ASS dikawal ketat oleh anggota 24 jam, dan ada keluarganya yang melekat di rumah sakit. Anggota bertugas mengamankan, sedangkan untuk menjaga langsung dalam hal perawatan," ujarnya.
Terkait durasi perawatan tersangka di rumah sakit, dia mengaku hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan tim medis yang menangani.

"Batas waktu perawatan tergantung dokter dan kondisinya. Penyakitnya sendiri dia memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat. Jadi, kami menyerahkan sepenuhnya pada dokter," ucap dia.
Ia menegaskan bahwa komunikasi tersangka dibatasi untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
Namun, pihaknya optimis ASS akan kooperatif dalam proses hukum.
Baca juga: 24 Jam Lebih Masih Diperiksa Kasus Uang Palsu , Annar Salahuddin Sampetoding Nginap di Polres Gowa?
"Untuk saat ini, kami belum ada kekhawatiran terkait barang bukti, karena penyidik yakin bukti yang ada sudah lengkap. Yang bersangkutan juga datang memberikan keterangan, jadi kami yakin dia akan kooperatif," tambahnya.
Annar mengatakan dirinya syok dan drop usai ditetapkan tersangka dan akan dilakukan penahanan per hari ini.
Sebelumnya, penyakit Annar kambuh setelah mengetahui dirinya terlibat sindikat uang palsu.
Hal itu menjadi alasan Annar tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin lalu.
Pada Kamis (26/12/2024) sekira pukul 19.00 WITA, Annar pun memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa.
Dia datang bersama penasehat hukumnya.
Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekira pukul 04.00 WITA lalu istirahat.
"12 jam kemudian digelarlah gelar perkara. Dan tadi naikkan statusnya sebagai tersangka," jelasnya.
Untuk peran Annar dalam perkara pabrik dan peredaran uang palsu ini, rencananya akan disampaikan saat rilis Kapolda Sulsel pada Senin (30/12/2024).
Rumah Annar Jadi Pabrik Awal Uang Palsu
Nama Annar Sampetoding (ASS) mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi di dalam kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sosok Annar disebut memiliki peran sentral dalam kasus peredaran uang palsu.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar yang merupakan milik ASS.
"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS di Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Kamis (19/12/2024) siang.
Awalnya, produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS di Jl Sunu 3, Kota Makassar.
Namun, karena jumlah uang yang akan dicetak membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih besar, akhirnya dipindahkan ke UIN.
"Awalnya ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.
Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.
Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.
"Alat besar itu senilai Rp600 juta dibeli di Surabaya namun dipesan dari Cina, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial Andi Ibrahim (AI) ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.
Dalam kasus ini, ada tiga sosok yang memiliki peran sentral, salah satunya ASS.
"Jadi mereka di belakang 17 orang ini, perannya berbeda, tapi peran sentranya ada dari saudara AI, saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO," jelas Yudhi.
Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.
"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," tegasnya.
Daftar 18 Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin
Profesi para tersangka uang palsu UIN Alauddin pun berbeda-beda, mulai Dosen UIN, ASN, pegawai bank, hingga pengusaha/politisi.
Berikut nama-namanya:
- Dr. Andi Ibrahim (54) - Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, warga BTN Minasa Maupa.
- Mubin Nasir bin Muh Nasir (40) - Karyawan honorer, warga Bukit Tamarunang, Gowa.
- Kamarang Dg Ngati bin Dg Nombong (48) - Juru masak, warga Gantarang, Gowa.
- Irfandy MT, SE bin Muh Tahir (37) - Karyawan swasta, warga Minasa Upa, Makassar.
- Muhammad Syahruna (52) - Wiraswasta, warga Ujung Pandang Baru, Makassar.
- John Biliater Panjaitan (68) - Wiraswasta, warga Mangkura, Makassar.
- Sattariah alias Ria binti Yado (60) - Ibu rumah tangga, warga Batua, Makassar.
- Dra. Sukmawati (55) - PNS guru, warga Makassar.
- Andi Khaeruddin (50) - Pegawai bank, warga Makassar.
- Ilham (42) - Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat.
- Drs. Suardi Mappeabang (58) - PNS, warga Simboro, Sulawesi Barat.
- Mas’ud (37) - Wiraswasta, warga Lekopadis, Sulawesi Barat.
- Satriyady (52) - PNS, warga Binanga, Sulawesi Barat.
- Sri Wahyudi (35) - Wiraswasta, warga Rimuku, Sulawesi Barat.
- Muhammad Manggabarani (40) - PNS, warga Rimuku, Sulawesi Barat.
- Ambo Ala, A.Md (42) - Wiraswasta, warga Batua, Makassar.
- Rahman (49) - Wiraswasta, warga Simboro, Sulawesi Barat.
- Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) - Pengusaha asal Toraja. (*)
Laporan Wartawan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Ternyata Uang Palsu Buatan Syahruna di Perpus UIN Lolos Mesin Penghitung |
![]() |
---|
Jaksa: Annar Minta Syahruna Produksi Uang Palsu di Jl Sunu Makassar |
![]() |
---|
Sosok Hakim Perempuan Pimpin Sidang Kasus Uang Palsu UIN di PN Sungguminasa Gowa |
![]() |
---|
Besok Sidang Perdana 4 Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin, Termasuk Andi Ibrahim |
![]() |
---|
Beda Pengakuan Syahruna dengan Annar Sampetoding terkait Mesin Cetak Uang Palsu di UIN Alauddin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.