Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

Satu Abad As’adiyah

Pesantren As’adiyah berdiri 1348 dan pada tahun 1448 Hijriyah genap berusia satu abad.

Editor: Sakinah Sudin
Tribun-Timur.com
Pengurus IKAKAS dan Pengurus MUI Sulsel, yang juga Akademis Guru Besar UIN Alauddin, Prof Firdaus Muhammad di kantor Tribun Timur Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Jumat (9/2/2024). 

Selain itu ada AGH Muh Ramli qadhi Palopo, AGH Husain bin Umar, Syekh Hasan Amudi asal Pare-pare, Syekh Muh Yafi’i, dan AGH Muh As’ad pendiri Mahad al-Madrasah al-‘Arabiyyah al-Islamiyyah (MAI) kini berubah menjadi Pondok Pesantren As’adiyah, mengabadikan namanya.

Diantara muridnya, AGH Abdurrahman Ambo Dalle Pendiri DDI, AGH Daud Ismail Pendiri Pesantren Yasrib Soppeng, AGH Abduh Pabbajah Pendiri Pesantren Al-Furqan Parepare, AGH Muh. Yunus Maratan dan sejumlah lainnya sehingga beliau merupakan hadratus syekh ulama Sulsel.

Para pimpinan Pesantren As’adiyah dari masa ke masa yaitu: AGH Muh. As’ad, AGH Daud Ismail, AGH Yunus Maratan, AGH Hamzah Badawi, AGH Abdurahman Musa, AGH Abdul Malik, AGH Rafii Yunus, AGH Muh Sagena dan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA.

Mengenang jasa beliau, Pengurus Pesantren As’adiyah menggelar halaqan nasional menyongsong satu abad As’adiyah yang dihadir para turunan pendiri dan pimpinan As’adiyah dari masa ke masa. Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar terus memperjuangkan AGH Muh. As’ad sebagai pahlawan nasional. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved