Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Uang Bisa Dibelah Uang Asli Atau Uang Palsu? Ternyata Pernah Terjadi Uang Terbelah Dinyatakan Asli

Namun uang pecahan 1000, 2000, 5000, 10.000, 20.000, 50.000, dan 100.000 rupiah ini dibelah menjadi dua bagian utuh, hingga sisi depan belakang terpis

Editor: Ina Maharani
Tribun-Timur.com
Viral di media sosial warga Palopo temukan uang palsu pecahan Rp 100 ribu. 

Makassar, Tribun - Pasca digrebeknya pabrik uang palsu di UIN Alauddin saat ini viral di sejumlah akun media sosial uang Rp100 ribu terbelah dan disebut itu adalah uang palsu.

Apakah benar uang bisa dibelah menandakan itu uang palsu?

Ternyata belum tentu. 

Pasalnya, pernah terjadi uang ditemukan terbelah dan diakui oleh Bank Indonesia sebagai uang asli.

Dilansir SerambiNews.com peristiwa tersebut terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.

 Warga Samarinda, Kalimantan Timur, pun dibuat heboh dengan ditemukannya pria tewas memeluk uang Rp 24 juta.

Pria tersebut ditemukan meninggal di samping warung makan Jalan Flores, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Kota Samarinda, pada Jumat (16/6/2023) lalu.

"Di tubuh korban memegang plastik dengan jumlah uang rupiah yang disobek menjadi dua oleh korban," jelas Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Rengga Puspo, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (7/7/2023).

 Jasad pria di Samarinda, Kalimantan Timur, ditemukan memeluk uang Rp24 juta (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)
 
Karena pria tersebut diduga terlantar, akhirnya Kanit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aiptu Harry Cahyadi, mencoba koordinasi dengan Ketua RT terdekat dari pos pantau mereka yang ada di Jalan Mulawarman, Kecamatan Samarinda Kota, untuk membantu proses pemakaman korban.

"Tapi ditolak sama Ketua RT-nya. Katanya korban tidak pernah melapor, dan otomatis tidak masuk rukun kematiannya," ungkapnya.

Didorong rasa kemanusian, Aiptu Harry Cahyadi akhirnya menggunakan dana pribadi.

Ia akhirnya menguburkan korban di Pekuburan Muslim, Jalan Setosa, Gang Kenanga 7, Kecamatan Sungai Pinang, pukul 10.00 WITA.

Sehari setelah dimakamkan, atau Sabtu (17/6/2023), Aiptu Harry Cahyadi hendak membersihkan barang peninggalan korban.

 
Hanya ada satu potong celana pendek cokelat, sarung hijau bermotif kotak-kotak, dan bungkusan plastik yang dikira isi baju korban.

Biasanya pakaian para korban yang tak memiliki keluarga akan dimusnahkan dengan cara dibakar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved