7 Bulan Belajar, 16 Nenek-nenek di Maros Wisuda
16 nenek di Maros diwisuda setelah 7 bulan belajar. Program pendidikan ini memberi harapan baru untuk lansia agar tetap aktif dan sehat.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - 16 lansia di Kabupaten Maros mengikuti wisuda di Baruga B, Kantor Bupati Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (11/12/2024).
Lansia ini diwisuda usai menyelesaikan proses belajar selama 7 bulan.
Bupati Maros, Chaidir Syam memindahkan tali toga wisudawan dari kiri ke kanan.
Chaidir mengatakan program belajar ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Maros untuk menyediakan pendidikan bagi lansia.
Saat ini, sudah ada empat sekolah lansia beroperasi di Maros.
“Mereka mengikuti pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing, dan gelarnya adalah Sarjana Lansia (SL),” kata Chaidir.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menjelaskan kurikulum diterapkan memiliki durasi bervariasi.
Mulai dari 6 bulan hingga 1 tahun, dengan minimal 12 kali pertemuan.
Program ini melibatkan berbagai aspek pembelajaran, antara lain agama, lingkungan, dan olahraga.
"Program pendidikan ini lebih kepada silaturahmi dan menjaga interaksi sosial di kalangan lansia. Bukan sekadar mengajarkan membaca atau menulis, tetapi lebih kepada membangun komunitas yang sehat dan aktif," ujarnya.
Shodiqin menambahkan jenjang pendidikan yang ditawarkan pun berjenjang. Mulai dari S1 hingga S3.
Bahkan, para peserta mencapai tingkat pendidikan S3 dapat menjadi pengajar untuk peserta lainnya.
“Jika sudah mencapai S3, mereka bisa mengajar peserta lain yang berada di tingkat S1,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, Ariani Hamsir, mengatakan peserta sekolah lansia ini harus berusia minimal 60 tahun.
Program ini tidak dipungut biaya, dan pengajarnya berasal dari berbagai sektor, seperti dinas pendidikan, psikologi, kesehatan, dan olahraga.
"Program ini bertujuan untuk mengisi waktu lansia agar mereka tidak merasa bosan atau terisolasi di rumah. Kami juga berharap dapat menciptakan komunitas yang saling mendukung antar sesama lansia," ujarnya.
Saat ini, sudah ada dua angkatan calon mahasiswa baru untuk sekolah lansia. Dengan jumlah minimal 30 peserta per angkatan.
Salah satu wisudawan dalam acara wisuda Lansia Pemkab Maros, Muhammad Nur (75), berbagi kisah inspiratifnya setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah lansia.
Muhammad Nur, yang pertama kali mengikuti pendidikan pada 27 Juli 2023, mengungkapkan bahwa ia menempuh pendidikan selama 17 bulan sebelum akhirnya diwisuda.
"Saya baru lulus hari ini, berarti saya sekolah itu 17 bulan," ujarnya.
Sementara itu salah satu wisudawan, Muhammad Nur (75) mengaku belum pernah mengenyam pendidikan formal sebelumnya.
Ia merasa sangat puas dengan ilmu yang didapatkan selama mengikuti program sekolah lansia.
“Pelajarannya yang diterima itu lebih berfokus pada pengetahuan orang tua dan juga olahraga,” tuturnya.
Dalam program pendidikan ini, setiap pertemuan berlangsung selama dua jam, mulai dari jam 10 pagi hingga jam 12 siang.
Muhammad Nur menambahkan ia merasa sangat terbantu dengan berbagai pelajaran yang diperolehnya, terutama dalam hal menjaga kesehatan dan berinteraksi dengan sesama lansia.
"Setiap pertemuan saya bisa belajar banyak, dan itu sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat," tutupnya. (*)
Maros Dapat Kucuran Rp10 M Pembebasan Lahan Jembatan dan Pembangunan Lapangan |
![]() |
---|
Pertarungan Suami Istri dan Keponakan di Pemilihan Ketua DPD PAN Maros, Sama-sama Legislator |
![]() |
---|
4 Puskesmas Wilayah Pegunungan Maros Kekurangan Dokter, Formasi CPNS Tak Dilirik |
![]() |
---|
Bayar Rp195 Ribu Penumpang Bandara Sultan Hasanuddin Bisa Nikmati Layanan Blue Sky Lounge |
![]() |
---|
Sulsel Lumbung Baru Politik NasDem di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.