Asprov PSSI Sulsel Tegaskan Tak Ada Pelanggaran Administrasi PS Luwu U-13 di Piala Soeratin 2024
Ketua Asprov Sulsel, Ahmadi Djafri menerangkan, pihaknya telah melakukan penelusuran terkait isu tersebut.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Selatan menengahi polemik yang terjadi antara skuad PS Luwu dan QDR Makassar.
Perseteruan terjadi lantaran tim QDR tidak menerima kekalahan saat berlaga melawan PS Luwu di putaran 16 besar Soeratin U-13 di Lapangan Kostrad Kariango, Kabupaten Maros.
Tim QDR mencurigai adanya dua pemain PS Luwu yang berusia lebih dari 13 tahun.
Ketua Asprov Sulsel, Ahmadi Djafri menerangkan, pihaknya telah melakukan penelusuran terkait isu tersebut.
Kata Ahmadi Djafri, Asprov PSSI Sulsel tidak menemukan pelanggaran administrasi pencurian umur seperti yang dituduhkan.
"Sebenarnya gini, kalau dikatakan pencurian umur tidak. Peristiwanya itu terjadi tahun 2023. Karena kenapa, di tahun lalu mereka paksakan main. Karena mungkin ada lebihnya ini anak. Di usia 12 tahun dimainkan. Jadi bukan curi umur sebenarnya," jelasnya, Rabu (4/12/2024).
"Jadi begitu di tahun 2024, anak itu sudah pas umurnya. Di usia 13 tahun. Jadi pelanggaran di tahun ini tidak ada sama sekali," tambahnya.
Meskipun begitu, Ahmadi Djafri menerangkan, pihaknya akan memberikan sanksi kepada pelatih dan admin Piala Soeratin U-13 yang bertugas di tahun 2023.
"Jadi siapa yang dihukum di sana, adalah person. Salah satu yang akan kita hukum adalah pelatih dan admin Piala Soeratin tahun lalu. Kenapa dia bisa meloloskan anak di bawah umur," akunya.
Menurut Ahmadi Djafri, PS Luwu masih berhak melanjutkan pertandingan selanjutnya di Piala Seoratin U-13.
"Masih bisa. Tetap lanjut PS Luwu. Karena klub tidak bisa disanksi. Yang kita sanksi adalah personnya," terangnya.
Diketahui sebelumnya, skuad PS Luwu U-13 menekuk QDR di ajang Piala Soeratin regional Sulawesi Selatan di Lapangan Kostrad Kariango, Kabupaten Maros, Selasa (3/12/2024).
Anak asuh Dedi dan Apriadi saling jual beli serangan dengan tim lawan.
Beberapa peluang emas tercipta di kedua sisi, namun penyelesaian akhir yang kurang efektif menjadi kendala bagi kedua tim.
Hingga wasit meniupkan peluit akhir pertanda pertandingan, papan skor masih 0-0.
Skor kacamata membuat pertandingan harus ditentukan melalui tendangan adu penalti.
Dua penendang dari QDR gagal menjadi algojo penalti. Dewi fortuna masih berpihak ke PS Luwu.
PS Luwu keluar sebagai pemenang dengan skor 7-6.
Dari tujuh eksekutor penalti PS Luwu, semuanya berhasil mencetak gol.
Sementara QDR hanya mampu mengonversi enam penalti.
Penyelamatan gemilang kiper PS Luwu pada tendangan ketujuh QDR menjadi penentu kemenangan.
Pelatih PS Luwu, Apriadi, mengapresiasi kerja keras anak asuhnya.
“Pertandingan ini adalah bukti mental juang para pemain PS Luwu. Meski tidak mudah, mereka tetap fokus hingga akhir, terutama dalam adu penalti yang sangat menentukan,” ujar Apriadi usai pertandingan.
Apriadi mengaku, timnya telah mempersiapkan skenario adu penalti sejak awal turnamen, mengingat pentingnya kemampuan eksekusi penalti dalam laga-laga ketat seperti ini.
“Kami selalu menekankan pentingnya ketenangan dan konsentrasi, terutama dalam situasi tekanan tinggi seperti tadi,” akunya.
Kemenangan ini membawa PS Luwu melaju ke babak 8 besat di Piala Soeratin U-13 regional Sulsel.
Memperkuat posisi mereka sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan.
Pertandingan ini disaksikan oleh ratusan penonton yang memberikan dukungan penuh kepada kedua tim.
Atmosfer di Lapangan Kostrad Kariango pun menjadi sangat meriah.
Ajang Piala Soeratin regional Sulsel tahun ini menjadi momentum penting bagi PS Luwu untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Sekaligus mengharumkan nama daerah di kancah sepak bola nasional.
Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana
Profil Lalu Hadrian DPR RI Tak Persoalkan Menpora Erick Thohir Rangkap Ketua PSSI, Beda Roy Suryo |
![]() |
---|
Alasan Roy Suryo Minta Erick Thohir Mundur Sebagai Ketua PSSI |
![]() |
---|
Erick Thohir, Eko Edwin, Ratu Tisha Kena Reshuffle PSSI, Yoshimi Ogawa Kini Urus Wasit Indonesia |
![]() |
---|
Nasib PSSI dan BUMN Usai Erick Thohir Dilantik Menpora, Ikuti Jejak Zainudin Amali? |
![]() |
---|
Aturan Penyebab Erick Thohir Tetap Bisa Jadi Ketua PSSI Meski Sudah Jadi Menpora |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.