Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Proyek Bendungan Sulsel

Nasib Proyek Bendungan Sulsel: Bendungan Jenelata Lanjut, Dua Proyek Ditunda

Pembangunan bendungan di Sulsel terhambat. Hanya Bendungan Jenelata yang lanjut, sementara dua proyek lainnya terhenti akibat penundaan anggaran.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
IST
Pembangunan bendungan di Sulsel mengalami penundaan. Hanya Bendungan Jenelata yang berlanjut, sementara dua proyek lainnya tertunda akibat alokasi anggaran 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan infrastruktur bendungan.

Setidaknya ada tiga proyek bendungan yang direncanakan dibangun di Sulsel.

Namun, pengerjaan proyek tersebut belum sepenuhnya lancar.

Dari tiga proyek tersebut, hanya satu yang berlanjut ke tahap pembangunan, sementara dua proyek bendungan lainnya harus ditunda.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, menyebut hanya Bendungan Jenelata yang kini berlanjut ke tahap fisik.

Progres pembangunan fisik Bendungan Jenelata di Gowa masih tergolong lambat, baru mencapai sekitar 6 persen.

Suryadarma mengakui adanya tantangan berat dalam pembangunan bendungan, terutama terkait pengadaan lahan.

Lahan pembangunan Bendungan Jenelata beririsan dengan kawasan hutan milik pemerintah, sehingga perlu ada pembicaraan lebih lanjut dengan Kementerian Kehutanan.

"Ada sedikit masalah di pengadaan tanah, sebagian masih kawasan hutan, harus koordinasi dengan Kementerian Kehutanan," jelasnya saat ditemui Tribun-Timur.com di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel beberapa waktu lalu.

Bendungan Jenelata menjadi prioritas pembangunan hingga lima tahun mendatang.

Pembangunan Bendungan Jenelata menggunakan dana pinjaman (loan agreement) serta dana pendampingan dari Kementerian PUPR.

Pengerjaan proyek ini diamanahkan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari China.

Anggarannya mencapai Rp 4,1 triliun, dengan 85 persen anggaran berasal dari China, sementara 15 persen bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menahan gelontoran anggaran untuk infrastruktur baru pada 2025.

Akibatnya, rencana pembangunan dua proyek bendungan di Sulsel harus terhenti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved