Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Universitas Hasanuddin

Kronologi 20 Mahasiswa FIB Ditangkap Usai Ricuh di Unhas, 'Orang Jaga Sekret Kok Ditangkap'

Mereka ditangkap setelah terjadinya kericuhan di FIB Unhas, Kamis (28/11/2024).

Editor: Sudirman
Ist
Aksi teatrikal mahasiswa Unhas "bersih-bersih kampus" untuk menuntut penanganan serius terhadap kasus pelecehan seksual di depan Gedung Dekanat FIB Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan pada Kamis (21/11/2024). Satu mahasiswa FIB Unhas dipecat imbas demo dosen lecehkan mahasiswi.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 20 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) dikabarkan ditangkap.

Mereka ditangkap setelah terjadinya kericuhan di FIB Unhas, Kamis (28/11/2024).

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (Himab KMFIB-UH), Fauzil Adzim, mengatakan, penangkapan terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.

"Kami juga bingung kenapa tiba-tiba ada penangkapan di kampus," ujarnya.

Mereka yang ditangkap merupakan mahasiswa yang tinggal jaga sekretariat.

Apalagi sudah ada kesepakatan antara mahasiswa dan security bisa tinggal di sekret satu atau dua orang.

"Nah semalam orang-orang yang biasanya jaga himpunan, itu yang diamankan," ujarnya.

Fauzil menyebut orang yang melakukan penangkapan terkesan salah tangkap karena tidak ada kaitannya dengan aksi pengrusakan di fakultas.

"Kita ini mahasiswa Sastra, kita masih tinggal di himpunan masing-masing. Itupun hanya beberapa orang disetiap himpunan bisa berjaga," ujarnya.

Menurutnya 20 orang yang ditangkap semuanya mahasiswa FIB.

Mereka dimintai keterangan masalah pengrusakan, meskipun mereka tidak punya hubungan dengan pengrusakan kampus.

Kronologi Kericuhan di FIB Unhas

Informasi dihimpun, Presidium Kongres Keluarga Mahasiswa FIB Unhas Giandra Lolo buka suara terkait kronologi pembakaran.

Bermula dari aksi solidaritas diinisiasi Kosaster FIB Unhas merespon isu kekerasan seksual di FIB.

Aksi dimulai sekitar 14.47 Wita, saat itu massa aksi membentangkan spanduk didepan Aula Prof Mattulada.

"Pemasangan spanduk sebagai simbol perlawanan terhadap normalisasi kekerasan seksual dan sebagai tuntutan atas tanggung jawab institusi dalam menindak tegas pelaku dan melindungi korban," jelas Giandra dalam keterangannya Jumat (29/11/2024).

Dinamika aksi kemudian berubah sekitar pukul 17.00 wita.

Giandra mengaku ada massa dari luar FIB Unhas yang ikut dalam aksi tersebut.

Awalnya massa tersebut disambut dengan baik sebagai bentuk solidaritas.

Namun sayangnya gesekan terjadi saat massa kian banyak.

Sekitar pukul 20.00 wita, massa aksi bergesekan dengan satpam kampus.

Kehadiran satpam diketahui memang umum patroli sekitar pukul 20.00 wita.

"Kehadiran satpam memicu ketegangan yang berujung pada aksi saling kejar antar massa aksi (yang tidak dikenali) dengan petugas keamanan," jelas Giandra.

Mulai pukul 21.00 wita, aksi kian tidak terkendali.

Giandra mengaku OTK mulai melakukan kerusuhan.

"Dimulai dari pembakaran tempat sampah, aksi ini meluas dengan pengrusakan fasilitas lainnya," jelasnya.

Giandra mengaku kerusakan yang terjadi disebabkan OTK.

Selain tempat sampah, nampak papan pengumuman juga jadi objek pengrusakan.

Begitu juga dengan pintu Dekanat FIB Unhas yang terlihat pecah.

Sekitar pukul 23.30 Wita, disebutnya baru kondisi di FIB Unhas mulai kondusif.(*)

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved