Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel

Siapa Disindir DP? Ajak Warga Tak Pilih Pemimpin Wariskan Utang, 'Jangan Jadi Golongan Orang Celaka'

Danny Pomanto menyampaikan bahwa pemimpin Sulsel sebelumnya menyisakan banyak utang di pemerintahan. 

|
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
Ist
Suasana kampanye akbar paslon gubernur nomor urut 1, Danny Pomanto Azhar Arsyad di Kawasan MNEK CPI Jl Metro Tanjung Bunga, Jumat (22/11/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Gubernur Sulsel Danny Pomanto menyinggung rivalnya, Andi Sudirman Sulaiman saat kampanye akbar di Kawasan MNEK CPI Jl Metro Tanjung Bunga, Jumat (22/11/2024). 

Danny Pomanto menyampaikan bahwa pemimpin Sulsel sebelumnya menyisakan banyak utang di pemerintahan. 

"Kemarin di Sulawesi Selatan utangnya Rp1,7 triliun, insyaallah kita akan lepaskan beban masyarakat atas utang itu," ucap Danny Pomanto

Untuk itu, Danny mengingatkan agar masyarakat tak salah pilih.

Danny mengajak warga agar tidak memilih pemimpin yang mewariskan utang. 

Baca juga: Danny Pomanto Ajak Warga Sulsel Tak Tertipu Sembako, Pilih Pemimpin Peduli Pembangunan

"Jangan salah coblos, jangan sampai kita menjadi golongan orang yang celaka, siapa itu? kemarin buruk esok lebih buruk lagi, kemarin tambah utangnya besok lebih tambah utangnya, esok lebih tambah utangnya, celaka betul," ujar Danny Pomanto

Danny mengatakan, Pilkada harus menjadi ajang merubah nasib, harus tambah baik.

Caranya dengan memberikan pilihan kepada paslon nomor urut satu, DIA untuk pilgub Sulsel dan 03 INIMI untuk Pilwali Makassar

Tak hanya itu, Danny juga memberikan edukasi politik kepada masyarakat. 

Danny mengingatkan masyarakat agar menolak politik uang, termasuk menolak sembako. 

"Hari ini banyak yang menganggap bahwa pemimpin yang dipilih, Walikota yang dipilih adalah orang yang paling banyak sembakonya, sembako itu bukan visi misi. Kalau kita mau pilih orang yang banyak sembakonya pilih juragan sembako yang ada di pasar sentral banyak sembakonya," tegasnya. 

Wali Kota Makassar dua periode ini menegaskan, sembako itu tidak bisa menyehatkan orang sakit.

Warga harus cerdas dengan memilih pemimpin yang bisa membawa ke arah yang lebih baik. 

"Jangan salah coblos, apalagi asal coblos gara-gara amplop Rp100 ribu, kita salah coblos, 5 tahun kita tidak dikasih," seru Danny. 

Danny memberi contoh, dahulu petugas kebersihan hanya mendapat gaji Rp25 ribu. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved