Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pelecehan Seksual di Kampus

Dialog Terbuka Bahas Kekerasan Seksual di FIB Unhas Makassar Sore Ini

Mahasiswa FIB Unhas gelar dialog terbuka soal penanganan kekerasan seksual di kampus. Catat jadwalnya, Jumat sore di Aula Prof Mattulada.

Tribun Timur
Mahasiswa FIB Unhas akan menggelar dialog terbuka tentang penanganan kekerasan seksual di kampus Jumat (22/11/2024) sore. 

Sementara itu, mahasiswa lainnya tampak berdiri menatap upaya pembersihan dekanat FIB Unhas.

"Kami kecewa dengan penanganan kasus kekerasan seksual dengan hukuman yang begitu ringan kepada pelaku," katanya.

FS kini telah mendapat sanksi dari rektorat Unhas berupa skorsing dua semester, namun sanksi ini dinilai terlalu ringan.

Sebelumnya, Kasus pelecehan seksual kembali terjadi di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas). 

Ilustrasi Pelecehan seksual terjadi di FIB Unhas, mahasiswi jadi korban. Sanksi dosen dinilai terlalu ringan oleh korban. Kasus ini masih menyisakan trauma mendalam.
Ilustrasi Pelecehan seksual terjadi di FIB Unhas, mahasiswi jadi korban. Sanksi dosen dinilai terlalu ringan oleh korban. Kasus ini masih menyisakan trauma mendalam. (Tribunews)

Kali ini, oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas yang berinisial FS diduga melakukan pelecehan terhadap mahasiswi.

Korban, menggunakan nama samaran Bunga (Mahasiswi FIB Unhas angkatan 2021), menceritakan pengalaman traumatisnya setelah kejadian tersebut.  

Bunga mengaku, peristiwa tersebut terjadi pada 25 September lalu, ketika ia datang untuk melakukan bimbingan terkait rencana penelitian skripsinya. 

Ia diminta untuk bertemu dengan FS di ruang kerjanya di Dekanat FIB Unhas.  

“Selama ini saya bimbingan layaknya dosen dan mahasiswa, tapi pada hari itu setelah bimbingan, saya minta pulang, namun ditahan,” ungkap Bunga kepada Tribun-Timur.com, Senin (18/11/2024).  

Saat itu, waktu perkuliahan sudah selesai, dan Bunga meminta izin untuk pulang. Namun, FS tetap memaksa agar Bunga tidak meninggalkan ruangan.  

“Jam 4 sore saya mulai bimbingan. Lalu, karena saya rasa sudah sore, saya ingin pulang,” jelas Bunga.

“Awalnya dia pegang tangan saya, tapi saya memberontak terus. Dia kemudian memaksa untuk memeluk saya, tapi saya menolaknya.”  

Bunga menceritakan bahwa FS terus memaksanya untuk melakukan tindakan tidak senonoh di ruang kerjanya.  

“Dia terus memaksa saya dan saya berteriak untuk meminta pulang,” kata Bunga.  

Akhirnya, Bunga dilepaskan, namun kejadian tersebut meninggalkan trauma mendalam. Selama hampir dua bulan, Bunga merasa kesulitan untuk melanjutkan aktivitas kampusnya.  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved