Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bersih-Bersih Kampus, Mahasiswa FIB Unhas Tuntut Sanksi Berat untuk Pelaku Pelecehan Seksual

Mahasiswa FIB Unhas gelar aksi teatrikal 'bersih-bersih kampus' tuntut pelaku pelecehan seksual dipecat setelah hukuman ringan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
FAQIH/TRIBUN TIMUR
Aksi teatrikal mahasiswa Unhas "bersih-bersih kampus" untuk menuntut penanganan serius terhadap kasus pelecehan seksual di depan Gedung Dekanat FIB Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan pada Kamis (21/11/2024). Mahasiswa FIB Unhas lakukan aksi teatrikal untuk menuntut tindakan tegas terhadap pelaku pelecehan seksual. Kampus bebas dari predator, hak korban harus ditegakkan. 

"Jam 4 sore kami mulai bimbingan, dan karena sudah sore, saya ingin pulang. Awalnya dia memegang tangan saya, tapi saya memberontak. Dia terus memaksa untuk memeluk saya, namun saya terus memberontak," kata Bunga.

FS disebut terus memaksanya melakukan tindakan tidak senonoh di ruang kerjanya. 

"Saya berteriak minta pulang," lanjut Bunga, hingga akhirnya ia dilepaskan. 

Namun, peristiwa itu membekas dalam ingatannya, menimbulkan trauma yang mendalam, dan hampir dua bulan Bunga merasa tertekan dalam menjalani kehidupan kampusnya.

Bunga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unhas, namun ia kecewa dengan penanganannya. 

"Pada pemanggilan kedua saya di Satgas, saya disudutkan, bahkan ada dosen yang mengatakan saya halusinasi," kata Bunga.

Meski demikian, Bunga mengungkapkan bahwa kasusnya akhirnya ditangani Satgas PPKS Unhas setelah tiga kali pemanggilan.

"Ketika Satgas mendapat rekaman CCTV di FIB, saya menceritakan seluruh kronologi kejadian. Prof Farida mengatakan semua yang saya ungkapkan sesuai dengan rekaman CCTV," katanya.

Sementara itu, FS disebutkan telah mendapatkan sanksi. "Kasusnya sudah selesai. FS dihukum skorsing dua semester," kata Dekan FIB Unhas, Prof Akin Duli, kepada Tribun-Timur.com. 

Namun, Bunga merasa sanksi yang diberikan terlalu ringan.

"Saya heran hanya mendapat SK. Pertanyaan besarnya, apakah ini hukuman yang adil? Lalu, bagaimana dengan saya? Trauma saya semakin besar," kata Bunga.

Bunga berharap tidak ada lagi korban pelecehan seksual di kampusnya.

Ia menyayangkan sanksi yang diberikan kepada FS, yang dianggapnya tidak cukup tegas. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved