Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ngobrol Politik

Cerita Cicu, dari Coba-Coba Akhirnya Jadi Anggota DPRD

Andi Rachmatika Dewi mengatakan memulai perjalanan politiknya pada tahun 2008, dimana saat ia masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran gigi

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Saldy Irawan
Tribun-Timur.com
Ketua DPRD Sulsel Andi Rachamtika Dewi (kiri) saat Ngobrol Politik di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (20/11/2024). Ketua DPRD Sulsel, Cicu, berbicara tentang pentingnya peran perempuan dalam kebijakan legislatif. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perjalana Awal karir politik Andi Rachmatika Dewi hingga menjadi Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) bukanlah sesuatu yang singkat, melainkan penuh dengan proses panjang yang diwarnai dengan suka duka. 

Dari sekadar mencoba-coba, hingga akhirnya mengukir prestasi besar, Andi Rachmatika Dewi membuktikan bahwa tekad dan keberanian bisa membawa seseorang mencapai posisi tertinggi.

Andi Rachmatika Dewi mengatakan memulai perjalanan politiknya pada tahun 2008, dimana saat ia masih berstatus sebagai mahasiswa kedokteran gigi di Universitas Hasanuddin (Unhas). 

Walaupun latar belakang pendidikannya jauh dari dunia politik, wanita yang akrab disapa Cicu itu justru merasa tertantang untuk memasuki arena yang sama sekali baru baginya. 

"Saya waktu itu masih koas dan juga penyiar radio swasta., saya banyak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh berbagai partai politik. Jadi singkat cerita saya memulai karir politik dari tahun 2008 sampai hari ini, pertama kali saya bergabung di partai politik waktu itu Partai Golkar tahun 2008 dan langsung ikut pemilu tahun 2009," katanya saat Ngobrol Politik di Kantor Tribun Timru, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rab (20/11/2024).

Pemilu pertama Cicu, adalah Pemilu pertama yang mengharuskan partai politik untuk memasukkan kuota 30 persen perempuan dalam setiap daftar calegnya di setiap dapil. 

Memilih Partai Golkar pada Pemilu 2009, Cicu mengaku bahwa keputusannya bukanlah untuk mengejar jabatan, tetapi lebih sebagai tantangan diri. 

"Saya hanya ingin coba-coba, menantang diri keluar dari zona nyaman, saya pikir, siapa tahu saya bisa," ujarnya.

Pada Pemilu pertamanya, Cicu mendapat nomor urut 6, yang pada waktu itu memang menjadi nomor khas bagi perempuan. 

Sebagai seorang mahasiswa yang belum banyak pengalaman dalam politik praktis, Cicu pun merancang strategi kampanye yang berbeda dari yang lain. 

"Saya memutuskan untuk mengadakan baksos cabut gigi gratis dan edukasi kesehatan gigi dan mulut di wilayah Makassar, saat itu saya minta tolong teman-teman koas di kedokteran untuk turun bersama," ungkapnya.

Kampanye dengan pendekatan sosial tersebut, kata Cicu, ternyata mendapat perhatian masyarakat, karena belum ada caleg lain yang melakukan hal serupa. 

Cicu berhasil menyentuh hati banyak orang, khususnya di kalangan masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai calon legislatif yang peduli. 

"Tidak ada yang sangka, tidak ada yang juga bahwa saya bisa duduk sebagai anggota DPRD kota pada saat itu di usia 25 tahun, belum menikah, masih statusnya mahasiswa dan di situlah awal mula karir saya sebagai seorang politisi sampai hari ini," kata dia.

Kesuksesan Cicu di DPRD Kota Makassar membuka jalan baginya untuk terus melangkah maju kedepan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved