Ngopi Tribun Timur
Politik Hoax dan Kebenaran, Fajlurrahman Jurdi: Pilkada Arena Pertarungan
Fajlurrahman Jurdi ungkapkan, dalam Pilkada dan Pileg, hoax dan kebohongan terus beradu dengan kebenaran demi kekuasaan
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Dalam setiap pergelaran Pilkada maupun Pemilihan Legislatif (Pileg), penyebaran hoaks atau kebohongan menjadi masalah terus berlanjut.
Isu SARA dan kampanye hitam kerap mewarnai pesta demokrasi di Indonesia, dan sering kali bertarung dengan kebenaran ada.
Hal ini disampaikan oleh Dosen Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Fajlurrahman Jurdi, saat menjadi narasumber dalam acara Ngobrol Politik di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Kota Makassar, Rabu (13/11/2024).
Fajlurrahman mengungkapkan, Pilkada atau Pileg seharusnya menjadi pesta demokrasi menyenangkan bagi semua pihak.
Di mana setiap orang berhak merasakan kebahagiaan, dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
"Cuaca dalam Pilkada selalu berubah-ubah dan selalu turbulen, sehingga pasti ada individu yang merasa senang dan ada juga yang merasa tidak senang dengan prosesi suksesi ini," ujarnya.
Menurutnya, fenomena ini sering kali terlihat saat pasangan calon tertentu menghadapi survei yang rendah.
Pendukung calon tersebut cenderung merasa sentimen dan frustrasi.
"Rasa sentimen ini yang bisa memicu orang untuk berbicara sembarangan. Sebaliknya, ketika hasil survei tinggi, ada yang merasa jumawa," lanjut Fajlurrahman.
Konsep ini, menurut Fajlurrahman, merupakan rivalitas dalam konteks pertarungan politik.
Namun, dalam konteks pesta demokrasi, seharusnya rivalitas tidak menjadi tujuan utama.
"Sebaliknya, kita harus mencari pemimpin yang memiliki kredibilitas dan akuntabilitas dalam demokrasi," tegasnya.
Fajlurrahman juga menyoroti pentingnya pemimpin yang memiliki nilai-nilai moral dan tradisi, yang harus dijaga dalam proses demokrasi.
"Pilkada seharusnya melahirkan pemimpin yang berburu nilai, bukan hanya kekuasaan.
Jika pemimpin yang terpilih tidak memegang nilai-nilai moral, itu menjadi persoalan besar," jelasnya.
Andi Muh Aris: Pemisahan Pemilu Nasional dan Daerah Berpotensi Partisipasi Masyarakat Menurun |
![]() |
---|
Pilkada Makassar Sisa 5 Hari Lagi, Andi Rachmatika Dewi: Pilih Anak Muda yang Berpengalaman |
![]() |
---|
85 Anggota DPRD Sulsel Bersatu Demi Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Cicu: DPRD Sulsel Fokus Pengawasan dan Kualitas Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Cicu: Perempuan di Dunia Politik Bukan Hal Tabu Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.