Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mutasi Polisi Tak Netral

Baru Usai Disorot Komisi III DPR, 2 Perwira Polda Sulsel Tak Netral di Pilkada Kini Promosi Jabatan

AKP Andi Sukri Sulaiman dan AKP Andi Muhammad Yusuf Sulaiman, 2 Pama (Perwira Pertama) di Polda Sulsel yang sebelumnya "diparkir" di Yanma Polda

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Edi Sumardi
INSTAGRAM.COM/@HUMAS_POLDA_SULSEL
Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat rapat kerja dan menyambut kunjungan kerja Komisi III DPR RI di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Kamis (31/10/2024). Anggota Komisi III menyoroti netralitas polisi di Pilkada, termasuk 2 anggota Polda Sulsel yang disanksi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - AKP Andi Sukri Sulaiman dan AKP Andi Muhammad Yusuf Sulaiman, 2 Pama (Perwira Pertama) di Polda Sulsel yang sebelumnya "diparkir" di Yanma Polda Sulsel karena tak netral di Pilkada 2024 kini dipromosikan menduduki jabatan baru.

Sukri diangkat menjabat Kasipatwalairud Subditpatroliairud Ditpolairud Polda Sulsel, sedangkan Yusuf diangkat menjabat Paur Si STNK Subditregident Ditlantas Polda Sulsel.

Promosi jabatan terjadi saat rangkaian Pilkada serentak belum usai, bahkan pencoblosan terhitung lebih 2 pekan lagi.

Promosi jabatan mereka tertuang dalam Telegram Kapolda Sulsel bernomor STR-695-XI-KEP-2024.

Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Perwira Polda Sulsel Tak Netral di Pilkada Dapat Jabatan Baru Jelang Pencoblosan

Sebelumnya, Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulsel menindak 2 Pama yang berdinas di Direktorat Polairud dan Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel karena dugaan pelanggaran netralitas ikut berpolitik praktis pada Pilkada 2024.

Kedua perwira bersuadara kandung itu diduga melanggar netralitas berdasarkan bukti dokumentasi ikut serta dalam deklarasi salah satu bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Bone, Sulsel.

Mereka ke Bone untuk acara politik tanpa sepengetahuan pimpinan dan tidak sedang menjalankan tugas yang diberikan pimpinan.

Setelah diperiksa, keduanya terbukti melanggar sehingga "diparkir" di Yanma Polda Sulsel.

Anggota Komisi III DPR RI sempat menyoroti kasus mereka.

Sorotan itu, dibahas saat Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI di Mapolda Sulsel, Kamis (31/10/2024).

Hadir Andi Amar Ma'ruf Sulaiman dari Fraksi Partai Gerindra, Habib Aboe Bakar Alhabsyi dari Fraksi PKS, Andi Muzakkir Aqil dari Fraksi Partai Demokrat, dan Sarifuddin Sudding serta Widya Pratiwi dari Fraksi PAN.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono jadi tuan rumah.

Ada pula Kajati Sulsel, Agus Salim dan Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli.

Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, fokus utama yang menjadi pembahasan dalam kunjungan kerja tersebut adalah terkait pelaksanaan Pilkada.

"Tadi kita membicarakan temannya adalah Gakkumdu, tentang persiapan-persiapan menghadapi Pilkada, semoga berjalan lancar dan tidak ada masalah-masalah," kata legislator asal Kalimantan Selatan itu.
 
Dalam pertemuan itu, lanjut dia, jajaran Polda Sulsel dan Kejati Sulsel dituntut untuk bersikap netral di ajang pesta demokrasi lima tahunan ini.

"Kepolisian dan jaksa agar bisa memantau lapangan dengan baik. Jangan sampai keterlibatan ASN, anggota (Polri) ada yang tidak rapi (netral)," ujar Sekjend PKS ini.

Secara spesifik, salah satu yang menjadi sorotan yaitu adanya 2 oknum perwira Polda Sulsel yang disebut tak netral.

Pasalnya, keduanya diduga telah menghadiri langsung deklarasi salah satu calon Bupati Bone tanpa seizin atasan.

"Dan kita cek beberapa daerah, di Sinjai, Bone dan sebagainya. Iya iya, termasuk juga (dua oknum perwira Polda Sulsel yang diduga tak netral)," ujar Habib Aboe Bakar.

Hal senada diungkapkan Sarifuddin Sudding yang dihampiri di lokasi yang sama.

Ia mengaku, indikasi ketidak netralan dua oknum polisi itu telah menyeruak ke publik dan harus ditindaklanjuti dengan segera oleh Polda Sulsel.

"Itu ada indikasi ke arah situ dan kita minta kepada pihak Kapolda supaya itu melakukan suatu tindakan terhadap anggota-anggota (yang tidak netral)," tegas Sarifuddin Sudding.

Bahkan secara khusus, lanjut Sarifuddin Sudding, dirinya sudah meminta Bid Propam Polda Sulsel untuk mengambil langkah tegas jika ada laporan masyarakat tentang ketidaknetralan anggota Polri.

"Dan saya juga meminta secara khusus pihak bir propam supaya turun tangan menangani kasus-kasus seperti itu ketika ada laporan dari masyarakat," ucapnya.

Olehnya itu, politikus senior yang berlatar belakang advokat ini, meminta agar Polda Sulsel dan Kejati Sulsel serta Bawaslu sebagai Gakkumdu untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional.

"Makanya kita tekankan betul supaya anggota kepolisian, kejaksaan dan juga penyelenggara pemilu betul-betul melaksanakan tugasnya secara profesional, secara parsialitas dan menjaga netralitas," imbuhnya.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto, mengatakan, Polda Sulsel sudah berkomitmen untuk menjaga netralitas pada Pilkada serentak ini.

Jika ada oknum polisi tidak menjunjung tinggi netralitas yang telah digariskan, maka Polda Sulsel akan menindak secara tegas.

"Kemarin bapak Kapolda sudah sampaikan bahwa kita tetap netral. Ya kalau ada anggota terlibat (politik praktis) ya diproses," ucapnya.

Saat ini, lanjut Didik, penanganan dua oknum Perwira Polda Sulsel yang telah dicopot karena diduga tidak netral itu, tengah berproses di Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).

 "Sementara berproses, dalam penanganan Bidpropam, kita lihat perkembangannya nanti," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved