Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Surunuddin Dalang Perdamaian Guru Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim, Bupati Tajir Melintir

Sarunuddin menjadi inisiator perdamaian yang menguntungkan Kanit Intelkam Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga menjadi dalang perdamaian guru Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim. 

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 675.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 43.166.600.000

III. HUTANG Rp. 300.000

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 43.166.300.000

Riwayat Pendidikan:

SD Negeri Puday (1965)

SMP Negeri Wawotobi (1968)

STM Negeri Kendari (1971)

Akademi Teknik Kendari (ATK) (1992)

Sekolah Tinggi Teknik Mekongga (2009)

Magister Management Unhalu Angkatan Ke 6 (2011)

Riwayat Pekerjaan:

Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sulawesi Tenggara (1999—2004)

Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan (2004—2009)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan (2009—2011)

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (2014—2019)

Bupati Konawe Selatan (2016—2021)

Bupati Konawe Selatan (2021—)

Riwayat Organisasi:

Ketua Bagian Koperasi dan Wiraswasta DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (1990—1995)

Ketua Bidang Koperasi dan Wiraswasta dan UKM DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (1995—2000)

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (2000—2005)

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Konawe Selatan (2005).

Seperti diketahui, kasus guru Supriyani di Konawe Selatan berimbas pada jabatan Sudarsono Mangidi pada Selasa (29/10/2024). 

Pencopotan tersebut menuai sorotan, pasalnya Sudarsono berperan dalam membantu Supriyani

Di mana, ia memberikan fasilitas rumah jabatan hingga kendaraan dinas untuk memudahkan Supriyani menjalani persidangan di PN Andoolo Konawe Selatan. 

Atas keputusan Surunuddin Dangga tersebut, ia pun menjadi viral di media sosial. 

Surunuddin memiliki alasan atas pencopotan Sudarsono Mangidi sebagai camat. 

Ia merasa tidak pernah mendapatkan laporan terkait perkembangan kasus guru Supriyani

Barulah ketika sudah viral di media sosial, Surunuddin pun lantas menarik tugas Sudarsono sebagai Camat Baito. 

Sehingga, saat ini Sudarsono sudah tidak menjabat sebagai camat lagi. 

Ia digantikan oleh seseorang berpangkat Eselon II untuk mengisi jabatan tersebut. 

“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan eselon II untuk menyelesiakan,” ujar Surunuddin.

Sementara itu, Surunuddin beranggapan bahwa, masalah guru Supriyani dan keluarga Aipda WH yang merupakan orangtua murid bisa segera terselesaikan. 

Dirinya menyebut bahwa proses hukum tetap berjalan antara kedua belah pihak sesama warga Desa Baito harus tetap aman. 

“Langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini diselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga,” katanya.

Surunuddin juga mengatakan, pihaknya mengganti Camat Baito akibat melaporkan dirinya sedang diteror akibat melindungi guru honorer Supriyani.

“Kedua yang bersangkutan (camat) merasa diteror, sudah tidak nyaman. Melapor kepada saya mobilnya ditembak, padahal mungkin hanya diketapel. Jadi semua ini pemda (pemerintah daerah) ambil alih agar kondisi daerah stabil,” jelasnya.

Surunuddin menambahkan penyelesaian persoalan antara guru Supriyani dan keluarga Aipda WH juga sulit akan tercapai jika ada salah satu pihak yang tidak netral dan terkesan pro kepada salah satu pihak. 

“Ini kan masyarakat Baito mereka. Jadi kita perlakukan sama. Sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena istri Aipda WH kan ASN. Bu Guru Supriyani kan pegawai kita juga,” ujarnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Guru Supriyani, Aipda WH dan Istri Saling Memaafkan Saat Dipertemukan Bupati Konawe Selatan

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved