Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Surunuddin Dalang Perdamaian Guru Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim, Bupati Tajir Melintir

Sarunuddin menjadi inisiator perdamaian yang menguntungkan Kanit Intelkam Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga menjadi dalang perdamaian guru Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Konawe Selatan (Konsel), Surunuddin Dangga menjadi dalang perdamaian guru Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim.

Sarunuddin menjadi inisiator perdamaian yang menguntungkan Kanit Intelkam Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Padahal sebelumnya, Aipda WH ngotot penjarakan Supriyani hingga sang guru berkali-kali minta maaf.

Namun permintaan maaf Supriyani yang dituduh aniaya anak Aipda WH tak digubris.

Supriyani pun mengikuti proses hukum.

Saat persidangan sedang berlangsung, Aipda WH berusaha keras untuk berdamai.

Hingga akhirnya, Surunuddin Dangga turun tangan lagi.

Baca juga: Aipda Wibowo Hasyim Pelapor Guru Supriyani Dalam Masalah Besar, Terbongkar Fakta Baru di Persidangan

Baca juga: Samsuddin Pengacara Guru Supriyani Dipecat, Berdamai Aipda Wibowo Hasyim saat Sidang Berlangsung

Baca juga: Kemarin Ngotot Penjarakan Guru Hononer, Kini Aipda Wibowo Hasyim Polsek Baito Minta Damai Supriyani

Surunuddin Dangga 'selamatkan' Aipda WH setelah sebelumnya mencopot 

Orangtua murid yang diduga dianiaya Supriyani adalah Kanit Intelkam Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Sebelumnya, Surunuddin Dangga mencopot camat Sudarsono saat tengah membela Supriyani.

Terbaru, dalam sebuah pertemuan yang diinisiasi Surunuddin Dangga, guru Supriyani dan Aipda WH beserta istrinya sepakat untuk saling memaafkan terkait tuduhan penganiayaan.

Pertemuan ini berlangsung pada Selasa, 5 November 2024.

Kasus ini bermula ketika Supriyani ditahan di Lapas Perempuan dan Anak Kota Kendari setelah tuduhan penganiayaan terhadap anak Aipda WH.

 Proses hukum berlanjut hingga sidang di Pengadilan Negeri Andoolo.

Meskipun pihak kepolisian, kejaksaan, dan Aipda WH berupaya melakukan mediasi, upaya tersebut tidak membuahkan hasil hingga pertemuan yang digagas oleh Bupati Surunuddin.

Inisiatif Bupati
 
Kuasa Hukum Supriyani, Samsuddin, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan inisiatif Bupati Surunuddin untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Pertemuan ini diadakan untuk menghindari riak-riak di Desa Baito. 

Pemkab ingin menjaga keamanan dan mencegah adanya pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini. 

"Intinya Pak Bupati menitikberatkan pada keamanan di Baito, apalagi ini menjelang Pilkada 2024 jangan sampai karena kejadian ini ada yang memanfaatkan untuk adu domba di sana, itu yang dihindari," kata Samsuddin.

Meskipun keduanya telah saling memaafkan, Samsuddin menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan di Pengadilan Negeri Andoolo.

Di sisi lain, Bupati Surunuddin berharap agar kasus ini dapat dihentikan.

Supriyani juga telah memberikan maaf kepada Aipda WH.

"Proses hukum tetap berjalan. Tapi tadi Pak Bupati menyampaikan kepada kejari dan berharap kasus ini dihentikan. Tadi juga Supriyani sudah memaafkan Pak Bowo (Aipda WH)," tandasnya.

Profil Surunuddin Dangga
Surunuddin Dangga adalah Bupati Konawe Selatan dua periode mulai 2016—2021 dan 2021—2024.

Sebelum menjabat Bupati, ia pernah duduk sebagai Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2014—2019.

Sang istri Nurlin Surunuddin melenggang mulus ke DPRD Sulawesi Tenggara. 

Caleg Golkar Dapil Sultra 2 (Konsel, Bombana) merupakan istri Surunuddin Dangga, Bupati Konawe Selatan (Konsel). 

Sebagai incumbent, tidak sulit baginya meraih suara banyak dan kembali terpilih.

Bertarung di pemilihan legislatif 2024, empat anggota keluarga inti Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga lolos terpilih. 

Hasil Pileg 2024, Hj Nurlin Surunuddin berhasil meraup 22.304 suara. 

Angka ini merupakan perolehan suara tertinggi di Dapil Sultra 2 (Konsel, Bombana) mengamankan satu kursi parlemen. 

Sementara itu, ketiga anaknya sukses pada Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024 berhasil mendapatkan kursi di DPRD. 

Namun dua di antaranya mundur karena maju pada kontestasi Pilkada 2024. 

3 anak Bupati Konawe Selatan yakni Leni Andriani Surunuddin mencalonkan diri sebagai Caleg DPD RI Dapil Sultra, Aksan Jaya Putra melanjutkan pengabdian di kursi DPRD Sultra Dapil I (Kota Kendari) dan Adi Jaya Putra bertarung di kursi DPRD Konsel Dapil I (Kecamatan Tinanggea, Andoolo, Lalembuu dan Buke).

Aksan Jaya Putra memilih mengundurkan diri meski terpilih karena maju pada Pemilihan Wali Kota Kendari atau Pilwali Kendari 2024. 

Begitupula dengan Adi Jaya Putra yang memilih mundur meski dipilih, dan fokus pada Pilkada Konawe Selatan 2024. 

Harta Kekayaan Surunuddin Dangga

Lantas, seperti apa harta kekayaan Surunuddin?

Melansir dari elhkpn, Surunuddin Dangga memiliki harta kekayaan Rp 43 miliar.

Berikut rinciannya.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 40.156.600.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 480.000.000

1. MOBIL, TOYOTA LC PRADO 2.7 AT Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 480.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 550.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 1.305.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 675.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 43.166.600.000

III. HUTANG Rp. 300.000

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 43.166.300.000

Riwayat Pendidikan:

SD Negeri Puday (1965)

SMP Negeri Wawotobi (1968)

STM Negeri Kendari (1971)

Akademi Teknik Kendari (ATK) (1992)

Sekolah Tinggi Teknik Mekongga (2009)

Magister Management Unhalu Angkatan Ke 6 (2011)

Riwayat Pekerjaan:

Anggota MPR-RI Utusan Daerah Sulawesi Tenggara (1999—2004)

Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan (2004—2009)

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan (2009—2011)

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (2014—2019)

Bupati Konawe Selatan (2016—2021)

Bupati Konawe Selatan (2021—)

Riwayat Organisasi:

Ketua Bagian Koperasi dan Wiraswasta DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (1990—1995)

Ketua Bidang Koperasi dan Wiraswasta dan UKM DPD I Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (1995—2000)

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tenggara (2000—2005)

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Konawe Selatan (2005).

Seperti diketahui, kasus guru Supriyani di Konawe Selatan berimbas pada jabatan Sudarsono Mangidi pada Selasa (29/10/2024). 

Pencopotan tersebut menuai sorotan, pasalnya Sudarsono berperan dalam membantu Supriyani

Di mana, ia memberikan fasilitas rumah jabatan hingga kendaraan dinas untuk memudahkan Supriyani menjalani persidangan di PN Andoolo Konawe Selatan. 

Atas keputusan Surunuddin Dangga tersebut, ia pun menjadi viral di media sosial. 

Surunuddin memiliki alasan atas pencopotan Sudarsono Mangidi sebagai camat. 

Ia merasa tidak pernah mendapatkan laporan terkait perkembangan kasus guru Supriyani

Barulah ketika sudah viral di media sosial, Surunuddin pun lantas menarik tugas Sudarsono sebagai Camat Baito. 

Sehingga, saat ini Sudarsono sudah tidak menjabat sebagai camat lagi. 

Ia digantikan oleh seseorang berpangkat Eselon II untuk mengisi jabatan tersebut. 

“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan eselon II untuk menyelesiakan,” ujar Surunuddin.

Sementara itu, Surunuddin beranggapan bahwa, masalah guru Supriyani dan keluarga Aipda WH yang merupakan orangtua murid bisa segera terselesaikan. 

Dirinya menyebut bahwa proses hukum tetap berjalan antara kedua belah pihak sesama warga Desa Baito harus tetap aman. 

“Langkah ini saya ambil, bukan berarti camat tidak mampu, tapi agar lebih mumpuni persoalan ini diselesaikan. Apalagi Pak Kasat Pol PP kan mantan camat juga,” katanya.

Surunuddin juga mengatakan, pihaknya mengganti Camat Baito akibat melaporkan dirinya sedang diteror akibat melindungi guru honorer Supriyani.

“Kedua yang bersangkutan (camat) merasa diteror, sudah tidak nyaman. Melapor kepada saya mobilnya ditembak, padahal mungkin hanya diketapel. Jadi semua ini pemda (pemerintah daerah) ambil alih agar kondisi daerah stabil,” jelasnya.

Surunuddin menambahkan penyelesaian persoalan antara guru Supriyani dan keluarga Aipda WH juga sulit akan tercapai jika ada salah satu pihak yang tidak netral dan terkesan pro kepada salah satu pihak. 

“Ini kan masyarakat Baito mereka. Jadi kita perlakukan sama. Sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena istri Aipda WH kan ASN. Bu Guru Supriyani kan pegawai kita juga,” ujarnya. 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Guru Supriyani, Aipda WH dan Istri Saling Memaafkan Saat Dipertemukan Bupati Konawe Selatan

Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved