Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Mengelola TIK dan Sekolah Asrama

Sekolah asrama ingin memastikan keamanan murid-murid yang menginap dengan membatasi ponsel.

zoom-inlihat foto Mengelola TIK dan Sekolah Asrama
dok pribadi
Baharuddin Iskandar

Benar adanya. Pembelajaran yang ketat di sekolah asrama sehingga terjadi seperti ini. Beban belajar yang banyak, malam bahkan subuh hari sehingga laptop menjadi asing ketika sudah di asrama.

Banyak juga melanggar. Murid terlambat masuk tempat ibadah gara-gara masih asyik menggunakan laptop hingga larut malam. 

Mungkin, mungkin saja, di sekolah non asrama, belajar hingga larut malam biasa saja. Hanya saja, sekolah asrama dan ada aktivitas malam hari sehingga ada pembatasan tidur. Segera cepat tidur, ada terbiasa bangun lebih pagi. 

Tentu itu berlaku untuk laptop. Bagaimana  dengan ponsel. Jawabannya, sekolah asrama memberi pembatasan, bahkan melarang gawai ini berada di lingkungan sekolah.

Poin pertama, ponsel dianggap mengganggu konsentrasi belajar. Dia dianggap menjadi biang besar dalam proses belajar. Notifikasi ponsel dapat mengalihkan perhatian siswa.

Poin kedua, keamanan. Bukankah sekolah asrama ingin memastikan keamanan murid-murid yang menginap. Bisa saja, ia menjadi alat komunikasi dengan orang tidak dikenal, sehingga orang tidak dikenal ini masuk ke lingkungan asrama.

Poin-poin lainnya tentu banyak. Sekolah asrama memutuskan agar ponsel dikurangi penggunaan di sekolah, dibatasi, bahkan dilarang.  Jadi jelaslah alasan jika ponsel di sekolah asrama kemudian di asingkan. 

Pertanyaan sekarang, apakah sekolah asrama masih akan menjadi primadona di masa datang. Sekolah asrama yang kelak dihuni murid-murid alpa. 

Murid kelahiran 2013 dan sejak kecil sudah mengenal ponsel dan laptop. Murid yang sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari dengan benda itu.  

Makanya, sekolah asrama tentu perlu berbenah dan membuat kreasi. 

Cara paling tepat adalah melakukan asesmen. Apa keinginan dan minat dari murid? Mereka pasti punya potensi, punya bakat luar biasa dan ketika diketahui dan diberikan maka menjadi motivasi untuk belajar menjadi meningkat.

Asesmen menjadi penting, dan tentu akan semakin penting ketika  pembelajaran diberikan TIK, ponsel dan laptop terjasi sekolah dan di dalam kelas-kelas.  

Tentu bakat dan minat murid berkembang. Pembelajaran semakin menarik karena diberikan dengan benda yang menjadi akrab dan karib mereka.

Jika demikian, maka tujuan pendidikan nasional tercapai. Tujuan meningkatkan potensi peserta didik dapat dicapai dari  menemukan bakat dan minat. Lalu disajikan dengan keahlian teknologi murid-murid alpa.

Pertanyaan, apakah bisa untuk sekolah asrama. Tentu bisa, dan disitu perlu dibicarakan dari hati ke hati, peserta didik. Tidak membuat aturan dan tata tertib jelas. Lalu pembelajaran TIK yang menarik, dan sesuai bakat minat maka tentu menjadi pilihan dan alternatif.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved