Pupuk Subsidi Langka
Petani Jagung di Kecamatan Ulaweng Bone Sulsel Menjerit Harga Pupuk Melambung
Petani jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjerit. Disaat harga pupuk melambung tinggi, harga jual jagung justru terjun bebas.
Penulis: Wahdaniar | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Selain itu, Ismail juga mengeluhkan pembangunan saluran irigasi dan jalan tani yang tidak merata di Pinrang, utamanya wilayah pelosok.
“Kami sangat kesulitan kalau musim kemarau tiba, tentu saja mempengaruhi panen kami, semoga ini bisa dipertimbangkan juga,” katanya.
“Karena kalau beras mahal itu cepat sekali diintervensi pemerintah. Kalau murah lagi kami petani kena dampak ekonominya karena pupuk semua mahal,” jelasnya.
Mendengar keluhan itu, Abdillah Natsir merespon dengan serius.
Dia bersama Ahmad Jaya Baramuli berkomitmen membenahi hal-hal yang menjadi keluhan masyarakat. Utamanya terkait pupuk subsidi yang sulit dijangkau masyarakat.
“Saya dan Pak Jaya berkomitmen membenahi semua, itu sudah masuk dalam program prioritas kami. Bagaimana mau meningkat penghasilan pertanian jika pupuk langka masih terus terjadi,” tegasnya.
Menurut Abdillah, pemerintah harus menyelesaikan permasalahan mulai dari hulu ke hilir.
Mulai dari pembenahan saluran pertanian, jalan tani hingga infrastruktur lainnya.
“Keinginan kami akan membuat badan usaha pertanian yang akan membeli hasil panen dari petani, tambak dan nelayan,” katanya.
“Ini tentu menjaga kestabilan harga. Kemudian, prioritas kami pemerataan pembangunan, termasuk infrastruktur jalan, jalan tani, jalan tambak,” jelasnya.
Abdillah berkomitmen akan mengembalikan kejayaan Pinrang dengan menjadikan sebagai daerah Swasembada beras.
“Dulu yah, daerah kita ini menjadi salah satu daerah Swasembada beras. Bukan hanya di Sulsel tapi nasional, ini akan kami kembalikan agar perekonomian petani juga baik dan pastinya berpengaruh pada perputaran ekonomi di daerah,” tegasnya.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/Ilustrasi-Pupuk-Subsidi-okokok.jpg)