Pengamat Politik Unhas: Kotak Kosong Itu Gerakan Kekecewaan
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menilai Gerakan kotak kosong merupakan suara kekecewaan.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Namun dirinya tak bisa menampik, gerakan kotak kosong akan dikaitkan pada kondisi pencalonan di daerah Maros.
Terlebih gerakan ini baru secara massif muncul setelah adanya penetapan calon.
"Bacaan kita terhadap kotak kosong disana pasti pada kekecewaan tertentu," lanjutnya.
Dalam fenomena calon tunggal melawan kotak kosong, Prof Sukri menyebut tantangan terbesar tentu ada pada calon.
Selama ini, kemenangan calon tunggal memang tidak pernah mencapai 100 persen dalam pemungutan suara.
Dirinya menyebut selalu ada dukungan pada kotak kosong pada Pilkada yang hanya menyediakan calon tunggal.
"Saya kira kalau kita membaca Maros, satu-satunya kandidat tentunya harus betul-betul kampanye ya. Jangan merasa bahwa semuanya mendukung. Karena ada gerakan real yang menentang satu-satunya kandidat," katanya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz
Nelayan Galesong Geruduk Polres Pelabuhan Makassar, Tuntut Perusak Jaring dan Perahu Ditangkap |
![]() |
---|
Jusuf Kalla di Depan Wali Kota: Makassar Harus Tiru Singapura Jadi Kota Bisnis dan Layanan Kesehatan |
![]() |
---|
Politani Pangkep Kukuhkan 511 Lulusan, Siap Jawab Tantangan Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Kredit UMKM di Sulsel Loyo, OJK Catat Pertumbuhan Hanya 1,32 Persen |
![]() |
---|
PSM Makassar Bungkam Persija 2-0, Bernardo Tavares: Kemenangan Ini Sangat Berarti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.