Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengamat Politik Unhas: Kotak Kosong Itu Gerakan Kekecewaan

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Sukri Tamma menilai Gerakan kotak kosong merupakan suara kekecewaan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
dok pribadi
Pengamat Politik, Prof Sukri Tamma 

Namun dirinya tak bisa menampik, gerakan kotak kosong akan dikaitkan pada kondisi pencalonan di daerah Maros.

Terlebih gerakan ini baru secara massif muncul setelah adanya penetapan calon.

"Bacaan kita terhadap kotak kosong disana pasti pada kekecewaan tertentu," lanjutnya.

Dalam fenomena calon tunggal melawan kotak kosong, Prof Sukri menyebut tantangan terbesar tentu ada pada calon.

Selama ini, kemenangan calon tunggal memang tidak pernah mencapai 100 persen dalam pemungutan suara.

Dirinya menyebut selalu ada dukungan pada kotak kosong pada Pilkada yang hanya menyediakan calon tunggal.

"Saya kira kalau kita membaca Maros, satu-satunya kandidat tentunya harus betul-betul kampanye ya. Jangan merasa bahwa semuanya mendukung. Karena ada gerakan real yang menentang satu-satunya kandidat," katanya.

 

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved