Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Lutim 2024

Dukung Salah Satu Paslon di Pilkada Lutim 2024, Panwascam Tomoni Dipecat

Pawascam ini diberhentikan setelah para anggota Bawaslu Luwu Timur telah menggelar rapat pleno, Senin (14/10/2024).

Penulis: Ivan Ismar | Editor: Alfian
ist
Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU TIMUR - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Luwu Timur, Sulawesi Selatan, memberhentikan anggota pengawas kecamatan (Panwascam) Tomoni.

Pawascam ini diberhentikan setelah para anggota Bawaslu Luwu Timur telah menggelar rapat pleno, Senin (14/10/2024).

Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari mengatakan berdasarkan rapat pleno hasil kajian dugaan pelanggaran Bawaslu Luwu Timur.

Dimana, dengan mempertimbangkan fakta dan keterangan hasil klarifikasi kepada pelapor, terlapor dan saksi.

"Perbuatan yang dilakukan terlapor oknum anggota Panwas Kecamatan Tomoni terbukti sebagai pelanggaran kode etik," kata Pawennari.

Bawaslu Luwu Timur memberikan sanksi untuk memberhentikan terlapor sebagai anggota Panwas Kecamatan Tomoni.

"Untuk selanjutnya akan dibuatkan surat keputusan pemberhentian sebagai anggota Panwas Kecamatan Tomoni," ujarnya.

Oknum panwascam dilapor pada Senin (7/10/2024) di bawaslu, diduga melanggar kode etik dan pedoman perilaku penyelenggara pemilihan. 

Bukti-bukti yang diserahkan kepada Bawaslu berupa print out foto dan tangkapan layar chat.

Memperlihatkan adanya komunikasi yang mengindikasikan keterlibatan langsung oknum Panwascam dalam mendukung salah satu calon. 

Bukti ini semakin memperkuat dugaan bahwa kode etik penyelenggara pemilihan telah dilanggar secara serius.

Diketahui pada Pilkada Luwu Timur 2024 ada tiga pasangan calon.

Paslon nomor urut 1 yakni Isrullah Achmad-Usman Sadik.

Paslon nomor urut 2 Budiman Hakim-Akbar Andi Leluasa.

Kemudian paslon nomor urut 3 Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler.

Survei Pilkada Lutim 2024

Lembaga Poros Survei Indonesia (PSI) merilis tingkat elektabilitas 3 pasangan calon di Pilkada Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan (Sulsel).

PSI memotret elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler unggul dari pasangan nomor urut 2 Budiman Hakim-Andi Akbar Leluasa.

Hasil survei Pilkda Lutim tersebut dirilis PSI di salah satu kafe, Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Kamis (10/10/2024).

PSI memotret elektabilitas kandidat dari 400 responden warga Lutim yang telah memiliki hak pilih.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ± 5 persen.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 440 responden pada periode 21-30 September.

Mengukur tingkat elektabilitas paslon, responden diberi pertanyaan tertutup terkait pasangan calon yang akan dipilih jika pilkada digelar saat ini.

Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1 Isrullah Achmad-Usman Sadik dipilih 9,75 persen responden.

Pasangan calon nomor urut 2, Budiman Hakim dipilih oleh 36,75 persen responden.

Sementara pasangan nomor urut 3 Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler dipilih oleh 44,50 % responden.

Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 9,00 % .

"Pasangan calon Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler adalah pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Timur dengan tingkat keterpilihan tertinggi," ujar Direktur Riset PSI, Zulfahri Rachman dalam pemaparannya.

Survei ini juga memotret masalah utama yang dialami masyarakat Lutim selama ini.

Masalah ekonomi, terutama sulitnya lapangan pekerjaan dan tingginya harga kebutuhan pokok, menjadi isu yang paling mendesak bagi masyarakat Luwu Timur.

Selain itu, masalah pertanian seperti ketersediaan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) juga menjadi perhatian utama.

Kinerja pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Budiman Hakim dinilai buruk dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan.

"Masalah ekonomi 49,75 % , masalah pertanian dan perkebunan 25,75 dan masalah infrastruktur 7,75 % . Itu 3 masalah terbesar di Lutim," kata Zulfahri.

Zulfahri menekankan, hasil ini masih berpotensi berubah seiring masifnya masing-masing paslon dalam berkampanye. Elektabilitas masing-masing bisa berubah hingga pencoblosan.

"Dinamika elektoral masih bisa berubah, sangat tergantung pada kerja pemenangan masing-masing pasangan calon," ujarnya.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved