Dirjen Kebudayaan RI Bareng Aktivis Sulsel Kaji Isu Masyarakat Adat dan Kedaulatan Alam
Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan RI menggandeng Jaringan Gusdurian Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) melaksanakan diskusi publik
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
Diantranya keyakinan terhadap kearifan lokal sebagai ajaran leluhur yang mampu menjaga harmonisasi alam.
"Kearifan lokal dan hukum adat yang mereka fungsukan sehingga menjaga lingkungan sekeliling," katanya.
Sementara itu, Ketua INLA Sulsel Nelly Suciady menyoroti limbah rumah tangga yang punya pengaruh besar terhadap gas rumah kaca.
Ujungnya berpengaruh terhadap pemanasan global.
"Dari sampah-sampah organik, dari ibu-bu dan bapak-bapak. Limbah rumah tangga itu perannya lebih besar dari lainnya," kata Nelly.
"Sampah kita 900 ton per hari masuk ke TPA, kalau sedikit katanya. Dari 900 ton 60 persen diantaranya sampah organik sisa makanan. Betapa kita menyianyiakan berkah, dan merusak alam kita," sambungnya.
Hal ini menjadi perhatian Nelly untuk edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga alam.
Dalam diskusi ini turut hadir Peneliti BRIN Syamsurijal Adhan, Direktur LAPAR Sulsel Muhammad Iqbal Arsyad dan Walhi Sulsel Rahmat Kottir(*)
Miris |
![]() |
---|
Foto-foto: Selebrasi Pemain PSM Makassar Usai Bobol Gawang Persija Jakarta |
![]() |
---|
Foto-foto: PSM Makassar Tumbangkan Persija Jakarta 2-0 |
![]() |
---|
Kunci PSM Makassar Taklukkan Persija Jakarta, Juku Eja Akhirnya Raih Kemenangan Perdana |
![]() |
---|
6.116 Suporter di Stadion BJ Habibie Saksikan PSM Makassar Kalahkan Persija Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.