Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dirjen Kebudayaan RI Bareng Aktivis Sulsel Kaji Isu Masyarakat Adat dan Kedaulatan Alam

Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan RI menggandeng Jaringan Gusdurian Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) melaksanakan diskusi publik

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Isu masyarakat adat dan kedaulatan alam menjadi perbincangan serius di Aula Kantor Kemenag Makassar, Minggu (13/10/2024). 

Diantranya keyakinan terhadap kearifan lokal sebagai ajaran leluhur yang mampu menjaga harmonisasi alam.

"Kearifan lokal dan hukum adat yang mereka fungsukan sehingga menjaga lingkungan sekeliling," katanya.

Sementara itu, Ketua INLA Sulsel Nelly Suciady menyoroti limbah rumah tangga yang punya pengaruh besar terhadap gas rumah kaca.

Ujungnya berpengaruh terhadap pemanasan global.

"Dari sampah-sampah organik, dari ibu-bu dan bapak-bapak. Limbah rumah tangga itu perannya lebih besar dari lainnya," kata Nelly.

"Sampah kita 900 ton per hari masuk ke TPA, kalau sedikit katanya. Dari 900 ton 60 persen diantaranya sampah organik sisa makanan. Betapa kita menyianyiakan berkah, dan merusak alam kita," sambungnya.

Hal ini menjadi perhatian Nelly untuk edukasi ke masyarakat tentang pentingnya menjaga alam.

Dalam diskusi ini turut hadir Peneliti BRIN Syamsurijal Adhan, Direktur LAPAR Sulsel Muhammad Iqbal Arsyad dan Walhi Sulsel Rahmat Kottir(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved