Doom Spending
Hal ini menciptakan tekanan tambahan bagi mereka, yang sering kali mencari pelarian melalui perilaku belanja yang tidak terkontrol.
Sistim dan metode pembayaran saat ini dalam bertransaksi akibat modernisasi dan perkembangan teknologi sangat memudahkan calon pembeli membagi uang mereka. Hanya dengan cara mengklik di laptop atau dengan melambaikan ponsel, maka transaksi selesai dan akhirnya membuat konsumen merasa seperti tidak mengeluarkan uang.
Media sosial juga dapat membuat seseorang merasa perlu mengikuti perkembangan keluarga atau orang lain. Berkonsumsi dan berbelanja ingin dengan cara yang sama seperti yang dilihat dan dilakukan orang lain.
Kondisi keuangan bisa jadi berbeda dengan orang lain atau para influencer yang mungkin memiliki sumber pendapatan lain atau berhutang untuk mendanai gaya hidup mereka.
Meskipun tetap mengikuti perkembangan terkini itu penting, membaca dan menonton terlalu banyak konten dengan topik berat dapat memperkuat persepsi bahwa tidak ada alasan untuk membuat rencana di masa depan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk menekan perilaku doom spending, antara lain: Cobalah untuk menetapkan tujuan jangka panjang terkait dengan keuangan. Kekhawatiran akan masa depan yang kerap muncul merupakan hal yang wajar terjadi, cobalah untuk mengingat kembali tujuan jangka panjang terkait keuangan yang harus dicapai. Hal tersebut akan membantu dalam menentukan keputusan terkait pengeluaran lain yang bisa memberikan manfaat lebih.
Tidak hanya itu saja, dengan berfokus pada keuangan jangan panjang, diharapkan mampu menyisihkan anggaran yang dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat; Perilaku doom spending juga sering kali berkaitan dengan emosi yang dimiliki oleh seseorang.
Sebaliknya bukannya dari pada mengikuti dorongan untuk berbelanja demi memenuhi kebutuhan emosional, cobalah untuk mengelola emosi dengan baik, atau berkonsultasi kepada tenaga profesional untuk mengetahui cara mengelola emosi dengan baik.
Dengan demikian dapat membantu seseorang untuk mengatasi rasa ketakutan yang sering kali muncul akibat hal-hal yang tidak pasti di sekitarnya.
Anggapan bahwa belanja untuk mengatasi stres saat ini hanya akan membuat stres di masa depan semakin besar. Meskipun mungkin sulit untuk menabung 10 persen atau 15?ri penghasilan untuk pensiun, menyisihkan sedikit saja lebih baik daripada tidak menabung sama sekali. Bahkan investasi kecil bisa tumbuh menjadi tabungan besar seiring waktu.(*)
Masa Depan Penerimaan Negara Indonesia di Era Digital: Dari Pungutan ke Kepercayaan |
![]() |
---|
Bukan Rapat Biasa, Ini Strategi Cerdas Daeng Manye Mencari 'The Next Top Leader' di Takalar |
![]() |
---|
Antisipasi Krisis Air Bersih: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Harga Mati |
![]() |
---|
Seaplane Mengangkasa di Langit Sulawesi |
![]() |
---|
Mengembalikan Ruh Kedaulatan Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.