Opini
Menuju Pilkada 2024: Memilih Pemimpin Yang Mendorong Kerjasama Paradiplomasi
Pilkada kali ini adalah kesempatan bagi kita untuk memilih pemimpin yang mampu melihat tantangan dan peluang global.
Oleh: Muh Zulhamdi Suhafid
Presidium Nasional FKMHII Korwil V Periode 2023/2024
TRIBUN-TIMUR.COM - MENUJU Pilkada 2024 bukan hanya momen bagi rakyat untuk memilih pemimpin lokal yang mampu menangani isu-isu sehari-hari seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Lebih dari itu, Pilkada kali ini adalah kesempatan bagi kita untuk memilih pemimpin yang mampu melihat tantangan dan peluang global dan bagaimana posisi daerah mereka dalam percaturan internasional.
Dalam konteks inilah, paradiplomasi atau diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah menjadi semakin relevan dan perlu diprioritaskan dalam perancangan pembangunan daerah.
Paradiplomasi merupakan aktivitas diplomatik yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan entitas internasional, baik pemerintah asing, organisasi internasional, maupun perusahaan multinasional, telah menjadi instrumen penting dalam memperkuat pembangunan daerah.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, keterhubungan antara pemerintah daerah dan komunitas internasional semakin vital.
Pemimpin daerah yang memahami pentingnya kerjasama internasional dan mampu mendorong paradiplomasi dapat membawa manfaat luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi, berdaya saing, dan kemajuan sosial-budaya daerahnya.
Saat memilih pemimpin dalam Pilkada 2024, paradiplomasi harus menjadi salah satu kriteria penting.
Pemimpin yang sukses di masa depan bukan hanya mereka yang mampu menyelesaikan masalah lokal, tetapi juga mereka yang mampu memperluas jaringan daerahnya di kancah global.
Dengan terbukanya peluang kerja sama internasional, pemerintah daerah memiliki kesempatan besar untuk mengakses investasi, teknologi, serta inisiatif keberlanjutan yang dapat mempercepat pembangunan daerah.
Salah satu contoh konkret paradiplomasi yang berhasil adalah kerjasama daerah-daerah di Indonesia dengan daerah provinsi atau kabupaten/kota di negara lain, baik kerjasama dalam sektor ekonomi, budaya, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Misalnya, Kerjasama antara Kota Makassar dan Gold Coast (Australia), merupakan salah satu bentuk paradiplomasi yang memanfaatkan hubungan antar pemerintah daerah untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang.
Kerjasama ini telah berlangsung sejak penandatanganan Sister City Agreement pada tahun 1997.
Sejak saat itu, kedua kota telah membangun hubungan yang erat, baik dalam hal ekonomi, pendidikan, pariwisata, maupun budaya.
| Hapus Roblox dari Gawai Anak: Seruan Kewaspadaan di Tengah Ancaman Dunia Virtual |
|
|---|
| Mendobrak Tembok Isolasi: Daeng Manye, Perjuangan Tanpa Henti untuk Setiap Jengkal Tanah Takalar |
|
|---|
| Desentralisasi Kehilangan Nafas: Ketika Uang Daerah Mengendap |
|
|---|
| Membedah Proses Kreatif Menulis KH Masrur Makmur |
|
|---|
| Transformasi Unhas, Melawan Kebencian dan Irasional |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.