Pemprov Sulsel Siap Berkolaborasi Dukung Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
ekonomi syariah, yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kemaslahatan, dapat menjadi solusi bagi tantangan ekonomi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, sebuah sektor yang diyakini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Dukungan ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang mewakili Penjabat Gubernur Prof. Zudan Arif Fakrulloh, dalam acara pembukaan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Hotel Claro Makassar, Selasa, 1 Oktober 2024.
Dalam sambutannya, Jufri Rahman menekankan bahwa ekonomi syariah, yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kemaslahatan, dapat menjadi solusi bagi tantangan ekonomi yang dihadapi Sulawesi Selatan saat ini.
“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, transparansi, dan kemaslahatan, ekonomi syariah dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan ekonomi yang kita hadapi saat ini," ujarnya.
Sulsel memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, didukung oleh mayoritas penduduk yang beragama Islam.
Data Kementerian Agama pada 2023 menunjukkan bahwa 90,2 persen dari 9,4 juta penduduk Sulawesi Selatan adalah muslim.
Ini membuka peluang besar untuk memanfaatkan produk halal dan keuangan syariah sebagai bagian integral dari pertumbuhan ekonomi daerah.
“Pengembangan Sulsel menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah sangat mungkin dilakukan, termasuk menjadikannya sebagai pangsa pasar untuk produk halal. Pemprov Sulsel siap mendukung industri produk halal, industri jasa keuangan syariah, dana sosial syariah, serta bisnis dan kewirausahaan syariah,” jelas Jufri.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Pemprov Sulsel berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Penguatan infrastruktur ekonomi syariah menjadi salah satu fokus utama, seperti mendirikan Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersertifikasi halal.
Jufri juga mendorong seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel untuk meningkatkan literasi syariah di masyarakat melalui sosialisasi, pelatihan, dan edukasi.
Langkah ini dinilai penting untuk memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat mengenai pentingnya ekonomi syariah dan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dengan melibatkan berbagai pihak terkait," tegas Jufri.
Bank Indonesia: Tiga Pilar Penguatan Ekonomi Syariah
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan juga turut berperan aktif dalam pengembangan ekonomi syariah di wilayah ini.
Hadapi Panen Kedua, Pemprov Sulsel Mulai Antisipasi Perang Harga Gabah di Penggiling |
![]() |
---|
Luwu Raya Akhirnya Kebagian Proyek Jalan Rp2,45 Triliun |
![]() |
---|
2.000 Honorer Diberhentikan, Pemprov Sulsel Hanya Angkat 1.000 PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Jalan di Luwu Raya Dianggarkan 2026 |
![]() |
---|
Lepas Gaji Rp2,9 Juta, 32 PPPK Pemprov Sulsel Pilih Mundur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.