5 Poin Desakan Massa Amar di BNNP Sulsel Soal Suhartina, Kantor Gubernur Sasaran Kedua

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Massa Aliansi Moral Masyarakat Maros (Ammar) meninggalkan kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, usai berunjuk rasa mendesak status positif narkoba Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari, ditindaklanjuti, Rabu (25/9/2024) siang.

Pantauan Tribun-tribun.com, massa aksi meninggalkan kantor yang beralamat di Jl Manunggal 22, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar itu, pukul 13.20 Wita.

"Tetap tertib kawan-kawan, kita bergeser ke lokasi aksi berikutnya di kantor Gubernur Sulsel," ujar kordinator aksi menggunakan pengeras suara.

Sebelum bergegas ke kantor Gubernur Sulsel, perwalian massa aksi melakukan pertemuan dengan pejabat BNNP Sulsel.

Jenderal Lapangan aksi Agung Maharu, mengatakan, dalam pertemuan itu, pihak BNNP Sulsel berkomitmen akan menindaklanjuti status positif narkoba Suhartina Bohari.

"BNN Sulsel tetap melakukan penyelidikan terkait kasus ini," ujar Agun dihampiri seusai pertemuan.

Adapun tuntutan yang disampaikan, lanjut Agung ada lima poin.

"Jadi ada lima tuntutan kita pada hari ini, yaitu usut tuntas dugaan narkoba yang menyeret wakil bupati Maros. Kedua, batalkan jabatan Pejabat Sementara (Pj) Bupati Maros," ujar Agung.

Ketiga, kata dia, Mendesak APH untuk melakukan tes narkoba kepada seluruh pejabat publik di Kabupaten Maros

Keempat, mendesak seluruh anggota DPRD Maros untuk menolak wakil bupati Maros sebagai pejabat pemerintah sementara bupati Maros

"Kemudian yang kelima, Tegakkan undang undang nomor 35 tahun 2009 tentang  kasus narkotika. Ada lima tuntutan kita pada hari ini," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Massa Aliansi Moral Masyarakat Maros (Ammar) mendatangi kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, Jl Manunggal 22, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (25/9/2024) siang.

Mereka hadir menumpangi truk, bak terbuka, angkutan umum dan sejumlah motor.

Kehadiran massa aksi ini, untuk berunjuk rasa terkait kelanjutan pemeriksaan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari yang dinyatakan positif menggunakan metamfetamin.

Suhartina Bohari terindikasi menggunakan zat terlarang saat menjalani pemeriksaan oleh BNN saat hendak maju sebagai calon wakil bupati Maros periode kedua.