Politik Dinasti di Pilkada Sulsel
Ketua-ketua Partai di Sulsel Usung Kerabat Sendiri di Pilkada 2024
Tak ada partai politik pemilik kursi di parlemen yang tak jadi pengusung bakal calon kepala daerah yang berpolitik dinasti di Sulawesi Selatan.
Laporan tim jurnalis Tribun-Timur.com
Baca berita sebelumnya:
• Arisan dan Warisan Kekuasaan Klan Lewat Pilkada di Sulsel
• Putra Mahkota Berebut Takhta, Anak-anak Bupati Berlomba Jadi Bupati
• Dari Ketua Tim Penggerak PKK Naik Kelas Jadi Calon Kepala Daerah
• Suami Gantikan Istri, Pilkada Luwu Utara Beda dari yang Lain
• Sama-sama Istri Maju di Pilkada, Danny Pomanto: Saya Antidinasti
• Dinasti A Hamid di Pangkep: Ponakan Gantikan Om Jadi Bupati dan Bahkan Lawan Tante
• Pertarungan Saudara Sedarah Amran dan Imran Kala Pilkada Tanpa Klan Yasin Limpo
• Kerabat Wapres Maruf Amin Pun Bikin Dinasti Politik di Sulsel
• Ipar Pun Dilawan Demi Kursi Bupati
• Redupnya Dinasti Politik Yasin Limpo
• Apakah Mereka yang Bangun Dinasti Politik di Sulsel Hanya Andalkan Nama Besar Keluarga?
• 40 Keluarga Ikut Bertarung di Pilkada Sulsel, Pengamat: Faktor Keluarga Jadi Alasan Memilih
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Tak ada partai politik pemilik kursi di parlemen yang tak jadi pengusung bakal calon kepala daerah yang berpolitik dinasti di Sulawesi Selatan.
Bahkan ketua pengurus partai tingkat provinsi pun terlibat politik dinasti di Pilkada 2024.
Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu menjadikan istrinya Fatmawati Rusdi sebagai bakal calon Wakil Gubernur Sulsel.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Muhammad Taufan Pawe menjadikan istrinya sebagai bakal calon Wali Kota Parepare.
Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara menjadikan Amir Uskara ayahnya sebagai bakal calon Bupati Gowa dan Ilham Ari Fauzi Amir Uskara sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Makassar.
Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi menjadikan Nurkanita Maruddani putrinya sebagai bakal calon Wakil Bupati Bantaeng.
Wakil Sekretaris Bidang Kerja Sama Ormas, Hubungan Kerjasama Legislatif Eksekutif DPD I Partai Golkar Sulsel, Imran Eka Saputra mengatakan, tak ada masalah dengan politik dinasti sebab menurut dia, sebenarnya semua orang punya kesempatan sama untuk terlibat dalam pemerintahan.
"Setiap orang memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama, termasuk di mata hukum. Selama aturan tidak melarang, maka itu sah-sah saja," kata Imran, Rabu (11/9/2024).
Namun, bagi dia, masyarakat punya persepsi buruk tentang politik dinasti.
Sejumlah dinasti politik di Indonesia terseret dalam pusaran kasus korupsi, termasuk dinasti Chasan Sochib/Ratu Atut di Banten dan Yasin Limpo di Sulsel.
Kendati tak disebutkan contohnya, namun menurut mantan Ketua DPD KNPI Sulsel ini, sejumlah daerah di justru maju di bawah kepemimpin kepala daerah yang berpolitik dinasti.
"Banyak daerah yang justru maju di bawah kepemimpinan keluarga politik, selama mereka bekerja untuk rakyat," katanya.
Pada Rabu (11/9/2024), Tribun-Timur.com juga berusaha meminta tanggapan Imam Fauzan, namun belum ada respon.
Daftar 27 Klan dan Trah Tumbang di Pilkada Serentak di Sulsel: Ayah dan Anak, Suami dan Istri |
![]() |
---|
Hari Ini Ayah dan Anak Muslimin Bando dan Mitra Fakhruddin Tukaran Jabatan Bupati dan Anggota DPR |
![]() |
---|
Video: Politik 'Raja Sulsel', Pilkada Sulsel 2024 Bertabur Dinasti |
![]() |
---|
Sosok Ulfah Nurul Huda Suardi Dokter dan Calon Bupati Termuda di Sulsel Mau Gantikan Ayah |
![]() |
---|
40 Keluarga Ikut Bertarung di Pilkada Sulsel, Pengamat: Faktor Keluarga Jadi Alasan Memilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.