Opini
Dwidasawarsa Jenderal M Jusuf Pergi: Dua Misteri Tetap Misteri
Ketika Mayjen TNI Zainal Basrie Palaguna (alm.) menjabat Panglima Kodam VII Wirabuana (kini Kodam XIV Hasanuddin) (1991-1993)
“Tidak banyak yang tahu bahwa Jusuf pernah memanggil pengusaha M.Jusuf Kalla (waktu buku ini terbit, menjabat Wakil Presiden RI) ke rumahnya untuk memperlihatkan fotokopi surat tersebut. Tetapi begitu Jusuf Kalla sudah duduk di ruang tamu dan berharap-harap cemas, M.Jusuf berubah pikiran dan berkata:”Ah….kalau aku perlihatkan sekarang, kau nanti cerita-cerita lagi”. (hlm 186).
Mei 1991, M.Jusuf yang masih menjabat Ketua Bepeka pernah menunjukkan sebuah fotokopi Surat Perintah 11 Maret 1966 kepada Atmadji Sumarkidjo dan diberikan untuk disimpan oleh pria yang kemudian menjadi penulis bukunya.
Fotokopinya sendiri tidak begitu jelas, terdiri atas dua halaman dan ada dua tanda tangan Presiden.
“Kau lihat, ini bunyi Surat Perintah yang asli,” katanya (Jusuf) singkat yang juga tidak menjelaskan dari mana dia memperoleh fotokopi, apakah dia menyimpannya. Hingga meninggal dunia, beliau sama sekali tidak mau membicarakan lagi soal fotokopi Super Semar, baik yang ia berikan maupun yang hendak diperlihatkannya kepada Pak JK. Tetapi kepada sejumlah kecil orang, M.Jusuf selalu mengatakan, surat perintah yang diberikan itu, sama dengan yang dilihatnya di Istana Bogor 11 Maret 1966. Dan, itu yang tetap menjadi misteri hingga kini, di mana naskah Super Semar yang asli itu tersimpan. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.