Opini
Kotak Kosong, Tanpa Lawan Politik
Termasuk bahkan sebutan “calon tunggal” tidaklah lazim. Yang popular dikenal adalah istilah “calon tanpa pesaing” (unopposed candidate).
Misalnya, pemilihan Gubernur Rhode Island tahun 1776 yang merupakan pemilu lokal pertama di negara bagian tersebut, setelah pemisahan diri dari koloni Inggris dan bergabung dengan AS; diselenggarakan pada 3 April 1776 dimana Nicholas Cooke menang tanpa lawan dengan perolehan fantastis 100 persen suara.
Contoh berikut pemilihan gubernur Carolina Selatan tahun 1776, tepatnya 26 Maret 1776, untuk memilih Presiden Carolina Selatan yang pertama.
Kandidat dan mantan Jaksa Agung Carolina Selatan John Rutledge mencalonkan diri tanpa lawan, dan terpilih 26 Maret 1776. Dan banyak lagi gubernur negara bagian dengan fenomena calon tunggal dalam sejarah AS.
Data lebih aktual sebagaimana dirilis lembaga riset: Center for Local Elections in American Politics (LEAP), 24 Mei 2017, bertajuk “Who Runs for Mayor in America”, dengan berfokus pada pemilihan walikota pada enam wilayah: California, Indiana, Kentucky, Louisiana, Minnesota dan Virginia.
Hasilya mengungkapkan bahwa pemilu selama 17 tahun pada 6 negara bagian tersebut, menunjukkan bahkan lebih separuh menampilkan calon tunggal.
Dalam perkembangannya, pemilu tanpa lawan lazim terjadi juga di kota-kota kecil pada 6 negara bagian itu, dan sekitar 79 persen pemilu tanpa kontestan yang bersaing, sementara di di kota-kota besar hanya 15 persen pemilu diikuti satu kandidat.
Simpulan rilis LEAP, meskipun terdapat variasi dalam persentase pemilihan walikota tanpa pesaing, sejak tahun 2000 jumlahnya terus meningkat, dan data terakhir hingga tahun 2016, rata-rata 60 persen pemilihan walikota di enam negara bagian yang diteliti itu menunjukkan peningkatan calon tunggal.
Tidak hanya terjadi dalam pemilu eksekutif (lokal), dalam pemilu legislatif pun di sejumlah negara bagian di AS dengan sistemnya yang berdasarkan distrik juga banyak diwarnai calon Tunggal.
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh David Leby (Denver Post, 25 Juni 2017) mengemukakan sekitar 42 persen pemilihan anggota parlemen di negara bagian, menampilkan fenemena calon Tunggal.
Beberapa negara bagian menunjukkan Tingkat calon Tunggal tertinggi, diantaranya Arkansas, Massachusetts, Gorgia, dan Carolina Selatan.
Penyebab tingginya calon Tunggal seagaimana ditulis Leby, adalah karena kuatnya petahana.
Selain itu, karena dominasi salah satu partai di antara Partai Demokrat dan Republik di wilayah bagian pemilihan secara bervariasi.
Data serupa terjadi dalam pemilihan walikota di negara bagian Quensland (Australia) tahun 2024 lalu, menunjukkan selusin terpilih tanpa lawan (ANC Brisben.news, 14 Februari 2014).
Dalam Pemilu Filipina tak kalah gamblang, bahkan “bablas”. Fenomena calon tunggal sebegitu banyak kasus.
Misalnya, pada Pemilu 2019 KPU Filipina (Comelec) merilis: sejumlah 548 calon Tunggal untuk posisi gubernur, wakil gubernur, wakil distrik, walikota, dan wakil walikota pada pemilu (Mei 2019).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.