Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Headline Tribun Timur

Munafri - Aliyah Butuh 4 Kursi Lagi Maju di Pilwali Makassar

Sementara, Appi, sapaan Munafri, didampingi Ketua AMPG Makassar sekaligus anggota DPRD Makassar Andi Suharmika.

Editor: Sudirman
Ist
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham. Munafri dan Aliyah berpasangan di Pilwali Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - DPP Golkar resmi menerbitkan surat rekomendasi B1-KWK untuk pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia).

B1-KWK yang ditandatangani Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk F Paulus tertanggal 31 Juli 2024 itu diterima Appi, sapaan Munafri, Selasa, (6/8/2024) sore, di Jakarta.

Diserahkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia didampingi Koordinator Pemenangan Pemilu wilayah Sulawesi Muhisin M Said.

Sementara, Appi, sapaan Munafri, didampingi Ketua AMPG Makassar sekaligus anggota DPRD Makassar Andi Suharmika.

"Mengesahkan dan menetapkan sdr Munafri Arifuddin sebagai calon wali kota dan saudari Aliyah Mustika Ilham sebagai calon wakil wali kota Makassar dan Partai Golkar pada Pilkada serentak 2024," demikian petikan surat keputusan rekomendasi dukungan itu.
Golkar adalah pemenang kedua Pemilu 2024 di Kota Makassar.

Baca juga: Survei Elektabilitas Appi 15,8 Persen, Indira 15,3 Persen Versi Charta Politika Indonesia

Partai berlambang beringin itu punya modal 6 kursi di DPRD untuk mengusung calon di Pilwali Makassar 2024.

Hasil pemilu 2024 dijadikan dasar penghitungan persentase untuk mendukung seseorang di Pilkada apa itu gabungan ataupun tidak gabungan sesuai dengan Undang-undang Pilkada.

Berdasarkan aturan dalam Undang-undang (UU) Pilkada Nomor 10 Tahun 2016 syarat pencalonan kepala daerah melalui parpol adalah dari parpol atau gabungan parpol yang memiliki kursi minimal 20 persen di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.

Parpol maupun gabungan parpol juga bisa mengajukan calon kepala daerah dengan menggunakan gabungan perolehan suara parpol sebanyak 25 persen.

"Kami sedang berusaha supaya bisa mencukupkan kursi ini," kata Appi.

Setelah menerima rekomendasi Golkar, Appi kini butuh dukungan parpol yang memiliki 4 kursi di DPRD agar cukup untuk mendaftarkan diri sebagai calon wali kota.

Sejauh ini, pasangan Mulia berpeluang mendapatkan tambahan rekomendasi dari PAN (3 kursi) dan Perindo (1 kursi).

Selain menyerahkan rekomendasi ke pasangan Mulia, Partai Golkar juga menyerahkan rekomendasi untuk pasangan Ahmad Jaya Baramuli dan Usman Marham di Pilbup Pinrang.

Patahuddin dan Muh Dhevy Bijak Pawindu di Pilbup Luwu, Rahmat Masri Bandaso dan Andi Tenri Karta di Pilwali Palopo, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari di Pilbup Maros.

Lalu, Suwardi Haseng dan Selle KS Dalle di Pilbup Soppeng, Muh Irpan dan Deswanto Anto Marjanu di Pilbup Enrekang, dan Syaharuddin Alrif dan Nur Kana’ah di Pilbup Sidrap.

Sementara, untuk Pilgub Sulsel, Golkar belum menyerahkan rekomendasi.

Setelah menerima rekomendasi, Appi langsung menggelar konsolidasi dengan 300-an relawan se-Kecamatan Rappocini di Hotel Aryaduta, Makassar, Selasa malam tadi.

Konsolidasi dipimpin Korcam Herman Nonci.

Hadir, Presiden Batu Putih Trans Syndicate Syamsul Bahri Sirajuddin Daeng Ancu.

Indira Pepet Appi

Bakal calon wali kota lainnya, Indira Yusuf Ismail mengklaim elektabilitasnya kini memepet Appi.

Appi di posisi pertama, Indira di posisi kedua.

"Alhamdulillah, survei Indira kini berbeda sangat tipis dengan Appi. Hasil ini memberikan motivasi berlipat untuk tim," kata Sekertaris tim pemenangan Indira Jusuf Ismail, Idris dalam siaran persnya, Selasa kemarin.

Idris mengaku, timnya mengutip data dari sejumlah lembaga survei di Makassar.

Menurutnya, survei dari lembaga-lembaga tersebut menjadi pembanding untuk mengukur elektabilitas.

"Kami berharap tren ini terus menanjak. Kami akan terus bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal," katanya.

Menurut Idris, salah satu faktor yang mendorong peningkatan elektabilitas Indira adalah program-program berfokus pada isu-isu yang penting bagi masyarakat Makassar.

Isu tersebut, antara lain peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan yang lebih baik, serta pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.

Sudirman ke Jakarta

Di tengah belum terbitnya rekomendasi Golkar untuk Pilgub Sulsel, bakal calon Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman berangkat ke Jakarta, Selasa kemarin.

Sudirman terbang ke Jakarta setelah mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sulsel di DPD Hanura Sulsel.

Dukungan resmi partai di pilkada serentak harus dibuktikan dengan formulir resmi KPU (B1/KWK).

Formulir lampiran ini wajib disetorkan pasangan calon saat pendaftaran resmi di KPU, 27-29 Agustus 2024.

"Saya ke Jakarta hari ini tentu ada pembahasan lain,"kata Andi Sudirman singkat di Sekretariat DPD Hanura Sulsel.

Saat ditanya mengenai kemungkinan pemanggilan oleh DPP Golkar terkait surat rekomendasi, Andi Sudirman hanya tersenyum.

Eks Gubernur Sulsel itu diam tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Kehadiran Andi Sudirman di Jakarta bertepatan dengan DPP Golkar yang menyerahkan surat rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah kabupaten/kota di Sulsel.

Sebelumnya, Partai Golkar sudah menerbitkan lima surat tugas kepada kader. 

Mereka adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid, Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Taufan Pawe, Mantan Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, dan Ketua DPD Partai Golkar Luwu Utara Indah Putri Indriani.

Delapan bulan kader Golkar memegang surat tugas perintah penugasan bakal calon Gubernur Sulsel.

Surat tugas tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua Umum DPP Golar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar Jalan Anggrek Jakarta Barat Selasa (21/11/2023).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved