Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinsos Makassar

Jaring Anak Puluhan Kali di Jalan, Abdul Malik: Hari Ini Dibina, Besok ke Jalan Lagi

Fenomena anak jalanan menjamur di kota-kota besar seperti Kota Makassar menjadi tanggung jawab Dinas Sosial.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
ist
Kepala Dinas Sosial Sulsel Abdul Malik  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fenomena

Baca juga: Pemulung di Makassar Diamuk Warga di Komplek Cokonuri Gegara Terciduk Ambil Pompa Air

anak jalanan menjamur di kota-kota besar bahkan sampai kabupaten.

Biasanya, anak-anak di bawa umur ini kerap mengemis pada persimpangan jalan.

Ada juga yang mencoba menghibur dengan boneka atau manusia silver.

Tak hanya di Makassar, daerah lainnya di Sulsel sudah banyak dijumpai anak jalanan.

Kepala Dinas Sosial Sulsel Abdul Malik mengatakan, pemerintah kabupaten/kota se Sulsel punya kewenangan menertibkan fenomena ini.

Apalagi anak-anak dibawah umur ini tidak seharusnya mengais nafkah dengan mengemis atau berjualan di persimpangan jalan.

"Kabupaten kota punya kewenangan. Pasca penanganan kabupaten/kota bisa di provinsi edukasinya. Anak terlantar atau anak jalanan," kata Abdul Malik di Kantor Dinsos Sulsel pada Selasa (6/8/2024).

Saat pertama kali menjabat di Dinsos Sulsel, Abdul Malik berbagi kisah uniknya.

Abdul Malik bertemu anak-anak yang sudah puluhan kali terjaring razia.

"Saya masuk ke sini, ada anak berpuluh kali dijaring di Maros ditangkap dinsos, dibawa dan dibina, pas dilepas kembali lagi, dijaring terus," kata Abdul Malik.

Begitu juga fenomena terjadi di daerah lainnya.

Bahkan, UPT Rehabilitas sosial di Makassar disebutnya pernah kewalahan mengurus anak jalanan ini.

Sehingga anak-anak terjadi dibina di Kabupaten Bulukumba.

Mereka mendapat pendidikan dan pelatihan  keterampilan.

"Makassar sudah angkat tangan, kami kirim ke rehabilitasi anak di Bulukumba, dilakukan pendidikan pelatihan, saat selesai nanti bisa buat usaha sendiri," kata Abdul Malik.

"Tidak perlu turun ke jalan lagi karena disana dilatih seperti perbaiki hp, layanan salon dan lain-lain," lanjutnya.

Mengherankan bagi Abdul Malik, ada oknum yang kerap melindungi anak-anak jalanan ini.

Ia mengaku, kerap mendapat telepon dari oknum meminta anak-anak terjaring ini dikeluarkan dari rehabilitas sosial.

"Baru satu minggu pelatihan disana saya ditelpon dari oknum, minta orangnya dilepas. Dia bilang orang dekatnya gubernur, saya biang salah orang ko bos. Saya tanya pak gubernur dan pak gub bilang jalankan tugasmu," katanya.

Abdul Malik pun tak membebaskan anak-anak tersebut. 

Mereka tetap mendapat pembinaan lewat pendidikan dan pelatihan.

Sehingga nantinya saat kembali di masyarakat bisa menjalani hidup normal. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved