Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anjing Gila

Video Viral Warga Bunuh Anjing Gila Pakai Kayu Balok di Sidrap Sulsel

Viral video warga memburu anjing gila di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).

|
Penulis: Rachmat Ariadi | Editor: Sukmawati Ibrahim

TRIBUN-TIMUR.COM, SIDRAP -- Viral video warga memburu anjing gila di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Perburuan itu dilakukan setelah adanya tujuh warga diserang dan digigit anjing gila.

Dari video yang beredar, sejumlah warga terlihat memegang balok kayu dan senter mencari anjing gila.

Di video lain memperlihatkan, anjing tersebut berhasil dibunuh pakai kayu balok.

Camat Pitu Riawa, Ali Husain mengatakan, perburuan anjing gila itu dilakukan karena warga resah setelah adanya tujuh warga yang digigit anjing gila.

"Iya itu kemarin. Warga memburu anjing gila karena sudah resah, ada korban yang digigit," katanya, Rabu (31/7/2024).

Dinas Kesehatan Sidrap saat mengunjung korban gigitan anjing gila di Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, Sulsel.
Dinas Kesehatan Sidrap saat mengunjung korban gigitan anjing gila di Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, Sulsel. (Tribun Timur)

Ali mengungkapkan, seekor anjing gila berhasil diburuh warga dan langsung ditangkap dan dimusnahkan.

"Berhasil ditangkap dan dimusnahkan warga. Bahaya sekali memang karena mengancam, kita tidak ingin ada korban lagi," ungkapnya.

Dirinya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan Sidrap dan polisi untuk membantu menangkap anjing gila yang berada di wilayahnya.

"Kalau jumlahnya mungkin lebih dari satu. Kita sudah koordinasi dengan dinas terkait sama kepolisian juga agar menurunkan pihak terkait segera menangani ini," ucapnya.

Baca juga: 7 Bulan 280 Kasus Rabies di Sidrap Sulsel, Pangkajene Terbanyak

Tujuh Warga Dilaporkan Digigit Anjing Gila

Tujuh korban bernama Senggong (52), Amir (41), Sudirman (50), Amiruddin (44), Tamrin (60), Noval (13) dan Arsamad (41) yang merupakan Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap.

"Betul, ada tujuh warga dilaporkan diserang dan digigit anjing gila," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sidrap, dr Ishak Kenre kepada Tribun-Timur.com, Selasa (30/7).

Dia mengungkapkan, ke tujuh korban mendapatkan serangan anjing gila pada Sabtu (27/7) kemarin. Korban pun setelah itu langsung dilarikan ke Puskesmas untuk perawatan.

"Setelah kami terima laporan itu kami langsung tangani dengan cara melakukan vaksin anti rabies untuk mencegah rabies," ungkapnya.

Rabies di Sidrap Tembus 280 Kasus

Kasus  di Kabupaten Sidrap tembus 280 kasus hingga Juli 2024 atau tujuh bulan terakhir.

Dari laporan angka kasus GPHR di Sidrap, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae menjadi lokasi menyumbang kasus terbanyak dengan 54 kasus.

Disusul Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu sebanyak 52 kasus, Kelurahan Barukku, Kecamatan Pitu Riase 24 kasus, Kecamatan Baranti 22 kasus.

Kemudian Kelurahan Rappang, 22 kasus, Amparita 20 kasus, Desa Dongi 19 kasus, Bilokka 15 kasus, Baranti 13 kasus.

Selanjutnya, Kelurahan Empagae, Lancirang dan Tanrutedong masing-masing menyumbang 11 kasus,  Kecamatan Kulo dengan 6 kasus GHPR.

"Sekarang kasus GHPR di Sidrap sudah tembus 280 kasus. Itu periode Januari-Juli 2024 ini," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sidrap, dr Ishak Kenre, Rabu (31/7).

Ishak mengungkapkan, dari jumlah kasus tersebut belum tidak menimbulkan korban jiwa. Pihaknya juga sudah melakukan vaksinasi anti rabies kepada korban.

"Sudah, semua sudah diantisipasi dengan VAR (vaksin anti rabies). Alhamdulillah belum ada korban jiwa," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sidrap, Suharya Angriani mengutarakan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan intervensi awal untuk melakukan vaksinasi kepada hewan penularan rabies.

"Kemarin kami sudah melakukan intervensi awal dengan vaksinasi hewab penyebar rabies. Itu mulai awal 15 Juli 2024," ucapnya.

Suharya pun mengimbau masyarakat agar waspada adanya serangan hewan penular rabies.

Dia juga menyarankan, warga agar segera melaporkan jika ada kasus gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan kera.

"Senantiasa berhati-hati yah, tetap harus waspada karena kasusnya sangat marak. Segera laporkan ke petugas kesehatan jika mendapatkan kasus agar bisa diantisipasi," ujarnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Rachmat Ariadi

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved