"Mereka tadi menyampaikan bahwa sudah ada lembaga riset yang sudah siap mendukung dari Amerika Serikat," ungkap Helmy.
Proyek ini kata Helmy direncanakan groundbreaking pada 2027 mendatang, meski begitu proyek ini diharapkan bisa lebih cepat berjalan.
"Mudah-mudahan bisa lebih cepat dari targetnya karena memang untuk menyusun feasibility study membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi berkaitan dengan transportasi tidak hanya berbicara mengenai kewenangan pemerintah kota, ada juga kewenangan pemerintah provinsi dan kewenangan pemerintah pusat," paparnya.
"Berkaitan dengan transportasi low carbon itu sudah termuat dalam rancangan RPJP kita, untuk 2025-2045 insyaallah apapun yang kita lakukan hari ini, ini pasti akan memberikan dampak kepada pemerintah kota terus dilanjutkan untuk wali kota selanjutnya," tutupnya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.