Jamaah Islamiyah Bubar
Sepekan Jelang Penggerebekan Gembong Teroris: Ada yang Nyamar Tukang Bakso, Pemulung, Pemburu Burung
Tersembunyi di balik tembok putih pudar dan tangga bambu yang melintang, sebuah rumah di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah menyimpan kisah kelam masa lalu.
Konsumsi air bergalon-galon dalam tempo pembelian yang sering dirasa musykil, karena rumah itu menggunakan air PDAM.
“Tapi ya hanya sebatas bertanya-tanya saja, tidak lebih dari itu,” kata perempuan yang tinggal di blok depan rumah kontrakan tersebut.
Tanda tanya lain, pintu rumah Susilo itu selalu tertutup rapat.
Meski ada anan-anak sedang belajar mengaji di teras, pintu itu tak pernah terbuka.
Ia dan sejumlah warga yang tak ingin namanya ditulis, mengatakan penggerebekan Noordin Mohd Top diawali kehadiran orang-orang asing kira-kira sejak sepekan sebelumnya di kampung itu.
Ada yang menyamar jualan keliling cilok, bakso.
Ada yang jadi pencari rongsokan dan sampah plastik.
Ada juga yang pura-pura berburu burung.
Mereka tiap hari mengitari kampung, dan pemburu burung berkeliaran di tanah-tanah kosong belakang rumah kontrakan itu yang masih rimbun dan berbatasan dengan sungai kecil.
Posisi rumah persembunyian Noordin Mohd Top tampaknya dipilih karena cukup strategis.
Belakangnya kebun kosong posisi melandai ke arah sungai.
Tidak ada rumah atau bangunan apapun di area itu, hingga batas sungai. Di seberangnya baru masuk wilayah perkampungan Badran.
Jadi untuk jalur escape atau lari jika terjadi sesuatu cukup ideal. Pintu belakang rumah kontrakan ada di samping kiri, yang juga masih ada lahan sebelum masuk area rumah tetangga.
Laporan wartawan Tribun Network dari lokasi kejadian pada 17 September 2009 memperlihatkan suasana dan rasa kaget di kalangan warga Kepuh Sari.
“Seperti mimpi saja. Benar-benar tidak menyangka,” ujar Ny Sulini (34), yang tinggal persis di depan rumah kontrakan Susilo kala itu.
Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, 140 Jamaah Islamiyah Sulawesi Serahkan Senjata ke Kapolda Sulsel |
![]() |
---|
Jamaah Islamiyah Sulawesi ‘Kembali’ ke NKRI, Imtihan Syafii :Hasil Kajian Kami Harus Bubar |
![]() |
---|
140 Anggota Jamaah Islamiyah Sulawesi Bubar dan Kembali ke ‘Pelukan’ NKRI |
![]() |
---|
Berat untuk Membubarkan Jamaah Islamiyah tapi Tak Boleh Baper |
![]() |
---|
Siasat Sabarno 10 Tahun Sabar Hindari Kejaran Densus 88 Antiteror Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.