Konflik Palestina Israel
Mengaku Sebagai Zionis Tapi Presiden AS Joe Biden Klaim Paling Banyak Bantu Palestina
Hal ini berawal ketika Joe Biden kembali dimintai pendapat mengenai konflik Israel dan Palestina yang tak kunjung meredam.
Orang-orang Yahudi mulai mendirikan pemukiman di desa dan kota di Palestina. Pada 1933, jumlah penduduk Yahudi di Palestina mencapai 238.000 jiwa.
Aliran imigrasi orang Yahudi ke Palestina makin deras setelah kemunculan Adolf Hitler di Eropa.
Sementara itu, orang-orang Arab mulai khawatir Palestina kelak bisa menjadi negara Yahudi. Mereka menolak Zionisme.
Agar tetap mendapat dukungan dari orang Arab dalam Perang Dunia II, Inggris kemudian membatasi imigrasi orang Yahudi ke Palestina tahun 1939.
Pembatasan itu ditolak oleh kelompok bawah tanah Yahudi.
Mereka melakukan tindakan terorisme dan pembunuhan terhadap orang Inggris serta mengorganisir imigrasi ilegal Yahudi ke Palestina.
Pada 1947, PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi dua, yakni negara orang Arab dan negara orang Yahudi.
Negara Israel kemudian didirikan pada14 Mei 1948.
Namun, negara-negara Arab tidak menerimanya sehingga melakukan invasi, tetapi dikalahkan Israel.
Ketika perjanjian gencatan senjata ditandatangani, Israel menguasai wilayah lebih besar daripada yang seharusnya menurut rencana PBB.
Sekitar 800.000 orang Arab melarikan diri atau terusir dari area yang kemudian menjadi Israel.
(Tribun-Timur.com/Tribunnews/Febri)
Justin Bieber Dukung Israel, Dihujat Habis-habisan Usai Terciduk Pakai Keffiyeh Palestina |
![]() |
---|
Iran Balas Dendam Tewasnya Ismail Haniyeh: Darah Pejuang Palestina Tidak Akan Terbuang Sia-sia |
![]() |
---|
Rencana Besar Jusuf Kalla untuk Palestina Terbongkar, Presiden Hamas Ismail Haniyeh Tewas di Iran |
![]() |
---|
39.000 Korban Tewas di Gaza, Netanyahu Isyaratkan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Anak-anak dan Pengungsi Palestina Dibakar Hidup-hidup Tentara Israel, Tenda-tenda Pengungsian Dibom |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.