Siaga Darurat Pangan! Kementan Dorong Percepatan Tanam di Pelalawan dan Inhil Riau
Kementan tancap gas mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat prediksi adanya kekeringan dan kondisi stok beras yang menipis di tingkat global.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP Riau) tancap gas mengantisipasi ancaman krisis pangan akibat prediksi adanya kekeringan dan kondisi stok beras yang menipis di tingkat global.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Rapat Koordinasi dan percepatan tanam sebagai aksi nyata dari Satuan Tugas Antisipasi Darurat Pangan di 2 Kabupaten Provinsi Riau yaitu Kabupaten Pelalawan (10/7/2024) dan Kabupaten Indragiri Hilir, Kamis (11/7/2024).
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Penanggung jawab (PJ) Perluasan Areal Tanam (PAT) Provinsi Riau, Direktur Buah dan Florikultura, Dr Liferdi Lukman dan dihadiri oleh Pj Bupati Indragiri Hilir, Kepala BSIP Riau.
Kadistan Provinsi Riau, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Riau, Dandim 0314, perwakilan kodim 0313.
Serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten atau perwakilannya, koordinator penyuluh, koordinator BPP dan petugas data PAT di dua Kabupaten tersebut.
“Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Kita lihat Vietnam yang biasa memiliki stok beras 6-8 juta ton, saat ini hanya memiliki stok 300 ribu ton, karenanya pemerintah menetapkan kondisi darurat pangan yang harus disikapi dengan langkah yang tidak biasa-biasa saja,” ungkap Dr Liferdi saat memberikan arahan.
Doktor Ilmu Pertananian Jebolan IPB University itu menyampaikan progress PAT di Kabupaten Pelalawan berada di zona merah di antara 12 Kabupaten lainnya di Provinsi Riau.
Dengan realisasi pompanisasi, oplah dan padi gogo sebesar 3,59 persen atau seluas 256,5 Ha dari total target 7.139 Ha.
Sementara itu, progress realisasi di Kabupaten Indragiri Hilir sudah cukup baik dan berada di zona hijau dengan realisasi 30,15 persen atau seluas 2.828,8 Ha dari total target 9.382 Ha.
Rakor ini sebagai upaya mempercepat realisasi PAT yaitu pompanisasi, optimasi lahan rawa dan tusip padi gogo.
Untuk wilayah Provinsi Riau memiliki target pompanisasi seluas 18.557 Ha, target Oplah 3.336 Ha dan Target Tusip Padi Gogo 17.112 Ha dengan total target PAT seluas 39.005 Ha.
Kementan telah memberikan bantuan berupa pompa air sejumlah 240 unit yang telah terpasang 100 persen.
“Dengan adanya bantuan pompa air diharapkan dapat membantu ketersediaan air untuk bercocok tanam, sehingga target PAT juga tentu bisa dicapai, baik melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) maupun melalui penambahan areal tanam baru,” tambah Dr Liferdi.
Bupati Pelalawan, Zukri menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program Kementan dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Pelalawan.
“Oleh karenanya, perlu sinergi antara Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan untuk merealisasikan penanaman padi gogo dan mendorong oplah di Kecamatan Kuala Kampar yang memiliki luas potensi 6.000 Ha, " ungkap Zukri.
Kementan Pastikan Pasokan Bawang Merah Aman, Harga Berangsur Normal |
![]() |
---|
Kementan Gelar Bimtek Brigade Pangan Serentak 5 Kabupaten di Sulsel |
![]() |
---|
Kementan Ajak 5 Organisasi Mahasiswa Belajar Langsung Program Brigade Pangan di Kalimantan |
![]() |
---|
Kementan Siapkan Kunci Sukses Kemandirian Pangan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Alokasi Pupuk Subsidi di Gowa Besar, Realisasi Masih 21 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.