Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dewan Pers

Ketua Dewan Pers: Adil Sejahtera Itu Kas Negara Penuh dan Rakyat Tak Dipungut Pajak

hingga tahun 2025 ini, Indonesia punya setidaknya 24 jenis pajak dan bea

|
Editor: Muh Hasim Arfah
Dok Dewan Pers
KONDISI EKONOMI- Ketua Dewan Pers, Prof Dr Komaruddin Hidayat (71). Ia mengatakan kondisi fiskal ekonomi Indonesia anomali dan kian jauh dari level adil sejahtera. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Cerdik cendekia selalu punya banyak celah mengkritisi kebijakan penguasa dan negara.

Prof Dr Komaruddin Hidayat (71) adalah tamsil sejati. 

Kritik ia sampaikan dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pers, Kamis (21/8/2025) siang.

"Ibnu Khaldun bilang begini, adil dan sejahtera itu kala kas negara penuh dan rakyat tak lagi dikenakan pajak," ujar Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2015) ini di akhir sambutan pembukaan pelatihan hybrid Penggunaan Artificial intelligence (AI) untuk Desain Proposal Marketing Bisnis Pers 2nd batch di hall Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Di mata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2006-2015) ini, kondisi fiskal ekonomi Indonesia anomali dan kian jauh dari level adil sejahtera.

"Laiknya jaman penjajah. Pajak tambah banyak, kas negara menipis, dan utang luar negeri terus bertambah." ujar Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (2016-2024) ini.

Baca juga: Sosok Datuk Maringgih Jadi Contoh Ketua Dewan Pers Saat Jelaskan Bahaya Post Truth dan AI

Prof Komaruddin menyindir meluasnya aksi warga menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di sejumlah daerah, naiknya tunjangan hidup anggota parlemen, serta kondisi pelik ekonomi nasional.

Komaruddin itu santri, sarjana filsafat dan sosiologi Islam kontemporer Indonesia, pasca-Nurcholish Madjid (1939-2005), Dawam Rahardjo (1942-2018) dan Djohan Effendi (1939-2017). 

Empat dekade terakhir, Komaruddin banyak berkontribusi forum kritis bersama pegiat lembaga non-pemerintahan dalam dan luar negeri.

Ibnu Khaldun, sosok kutipan Prof Komaruddin adalah intelektual Muslim abad pertengahan. 

Lahir di Tunisia ((1332) dan dimakamkan di Kairo, Mesir 1406 Masehi.

Nama panjangnya, Abū Zayd 'Abdu r-Rahman bin Muhammad bin Khaldūn Al-Hadrami.

Ibnu Khaldun diangkat jadi Qadi (semacam mahkamah sosial) di era Mamluk Burji (1382–1517) di Kairo Mesir.

Fatsun "negara sejahtera tanpa pajak" kutipan Prof Komaruddin Hidayat, disitir dari karya magnum opus; Prolegomena atau Muqaddimah (1377 M).

Di kaukus intelektual modern, karya-karyanya disejajarkan dan jadi rujukan filosof dan sosiolog kelas dunia Eropa, seperti Niccolò Machiavelli, Giambattista Vico, David Hume, G. W. F. Hegel, Karl Marx, l Auguste Comte bahkan ekonom modern seperti  Adam Smith. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved