Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Haji 2024

Imbas Jamaah Haji Terlantar, Kemenag Siap Ganti Garuda untuk Penerbangan Haji 2025

Ancaman ini muncul buntut serangkaian keterlambatan penerbangan yang menyebabkan jemaah haji terlantar hingga 28 jam.

Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Ilustrasi jemaah haji terlantar di Arab Saudi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Maskapai Garuda Indonesia dalam masalah!

Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengancam akan mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji tahun 2025.

Ancaman ini muncul buntut serangkaian keterlambatan penerbangan yang menyebabkan jamaah haji terlantar hingga 28 jam.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyatakan kekecewaannya terhadap layanan Garuda Indonesia selama musim haji tahun ini.

"Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jemaah haji di tahun mendatang," tegas Hilman di Jakarta, Senin belum lama ini. 

Kemenag melayangkan kritik keras ini setelah terjadi keterlambatan penerbangan yang dialami oleh jemaah Kelompok Terbang (Kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09), di mana jemaah harus menunggu hingga 28 jam.

Sebelumnya, jemaah haji Kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.

"Penundaan semacam ini membuat jemaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan," ungkap Hilman.

Baca juga: Kemenag Marah Besar! Garuda Diambang Pencoretan dari Penerbangan Haji 2025

Ia menambahkan bahwa pemberitahuan penundaan penerbangan sering kali mendadak, ketika jemaah sudah keluar dari hotel dan berada di dalam perjalanan atau sudah di bandara.

"Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional," kata Hilman.

Kritik DPR

Anggota Komisi VIII DPR, Iskan Qolba Lubis, turut menyoroti permasalahan keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa Garuda Indonesia biasanya dikenal sebagai maskapai domestik yang tepat waktu, namun banyak mengalami masalah keterlambatan selama operasional haji tahun ini.

"Justru penerbangan di domestiknya bagus ya kan, nah tapi tidak tahu kenapa tahun ini (banyak delay selama operasional haji)," sambungnya.

Iskan mendorong Kemenag untuk menyelidiki akar permasalahan, apakah disebabkan oleh keterbatasan pesawat, jadwal penerbangan yang sulit didapat, atau karena waktu yang cukup mepet.

"Semoga nanti Garuda bisa menjelaskan dengan Kemenag (Kementerian Agama) apa penyebabnya. Kita dengar dulu kan alasan dia. Bagus kalau Kemenag melakukan evaluasi, butuh perbaikan jadinya kan," tegasnya.

Iskan pun mendukung langkah tegas Kemenag dalam mengancam mencoret Garuda Indonesia dari daftar maskapai penerbangan haji tahun 2025.

"Kan Saudi juga memberangkatkan 50 persen, kenapa Saudi bisa kenapa kita enggak. Padahal ini kan penerbangan merah putih gitu. Bagus sih, saya setuju kalau Kemenag memberikan teguran lah gitu ya," tandasnya.

Belum lama ini, Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-1105 yang mengangkut jemaah haji Kloter 5 Embarkasi Makassar mengalami insiden kebakaran mesin sesaat setelah lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, sore ini (15/5/2024).

Menurut Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, api terlihat pada salah satu mesin pesawat tak lama setelah mengudara.

Pilot dengan sigap memutuskan untuk kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin untuk pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan keselamatan penerbangan.

"Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA," ujar Irfan dalam keterangan resminya.

Seluruh penumpang yang berjumlah 450 orang, termasuk 18 awak pesawat, dalam keadaan selamat.

Irfan mengatakan bahwa Garuda Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelanjutan perjalanan para jemaah haji.

"Para jemaah haji akan kembali diberangkatkan secepatnya dengan pesawat pengganti," tuturnya.

Kronologi Kejadian:

15.30 WITA: Pesawat GA-1105 lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, menuju Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah.

Beberapa saat setelah lepas landas: Terjadi percikan api pada salah satu mesin pesawat.

Pilot memutuskan untuk kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin.

17.15 WITA: Pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin.

Seluruh penumpang dalam keadaan selamat.

Upaya Penanganan:

Garuda Indonesia tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kelanjutan perjalanan para jemaah haji.

Para jemaah haji akan kembali diberangkatkan secepatnya dengan pesawat pengganti.

Stakeholder kebandarudaraan terkait dilibatkan untuk memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang terjaga.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved