Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary

Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid

Apa pembicaraan antara guru dan murid? Habib Puang Makka hanya tertawa ringan. "Adab murid itu adalah menutup mulut soal pembicaraan penting gurunya."

Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid
dok tribun timur
Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka yang biasa disapa Habib Puang Makka bergenggaman tangan dengan gurunya yang sedang tertidur pulas, Habib Luthfi bin Yahya, di kamar pribadi kediaman Habib Luthfi di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Nonyotaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, awa Juli 2024. (Foto kiri). Habib Puang Makka sungkem ke Habib Luthfi di kamar pribadi, akhir Mei 2024. (Foto kanan)

TRIBUN-TIMUR.COM - Bukan tentang keluasan atau kedalaman ilmu. Kisah berikut tentang adab murid kepada guru.

Si murid adalah Habib Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf Puang Makka. Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, dari Sulawesi Selatan.

Sang guru adalah Dr (hc) H Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau populis dengan nama Habib Lutfhi.

Usia mereka terpaut hampir 14 tahun. 

Sang guru, Habib Lutfhi, berusia 78 tahun, November 2024 mendatang.

Sedangkan si murid, Puang Makka, lahir 64 tahun silam, 1960 di Ujungpandang.

Tempus kisah ini terjadi Senin (8/7/2024) siang, selepas Lohor. 

Locusnya, di kamar kediaman Habib Luthfi di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Nonyotaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

"Habib Puang (Makka) menunggu 7 hari sejak dapat panggilan, 28 Juni. Tapi setelah ketemu, yang dikirim video guru tertidur sambil menggenggam tangan muridnya," ujar M Qomaruddin, sekretaris jenderal Tarekat Khalwatiyah Syekh Jusuf Al Makassari, kepada Tribun, di Sungguminasa, Gowa, Senin malam.

Perihal masa tunggu sepekan bukan tanpa cerita. 

Kamis (27/6/2024), dari Pekalongan, ajudan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres, 1999-2024) itu menelepon ke Makassar.

Isi pesan lugas; meminta Habib Puang Makka datang ke Pekalongan, menemui Sang Guru.

Keesokan harinya, Jumat (28/6/2024), Puang Makka terbang ke Semarang, dan lanjut perjalanan darat 94 km ke Pekalongan.

Ternyata, sesampai di Kota Batik, pantai utara Jawa Tengah itu, Sang Guru tetiba mendadak ke Jakarta, lalu lanjut ke Cirebon, dan beberapa kota di barat Jawa.

Nah, karena tahu adab, sang murid pun pasif menunggu, dan hanya mengupdate kabar dari ajudan Sang Guru.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved