Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary
Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid
Apa pembicaraan antara guru dan murid? Habib Puang Makka hanya tertawa ringan. "Adab murid itu adalah menutup mulut soal pembicaraan penting gurunya."

Dan, adab sejatinya memang berdiri di kaki kefasifan. Bukan aktif dan banyak inisiatif.
"Adab saya ke Habib Luthfi, sejak dulu ya hanya menghadap ketika dipanggil bukan mencari," ujar Puang Makka, saat dikonfirmasi Tribun melalui WhatsApp Call.
Di masa penantian itu, Puang Makka memilih Nirwana Hotel Pekalongan, jadi penginapan.
Kebetulan losmen berbintang itu hanya berjarak 100 meter dari kediaman Habib Luthfi yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah itu.
Ternyata, bagi Habib Puang Makka, masa penantian itu berhikmah takdir.
"Malam Jumat berikutnya, Qadarullah, saya didaulat Habin Husain, putra Habib Luthfi, beri pengajian," ujar Puang Makka.
Selama masa penantian, Si Murid kembali melihat kharisma Sang Guru.
"Habib Luthfi memang tak di tempat, tapi selama sepekan mungkin tiap hari ada ratusan tamu, murid, warga yang datang ngalap berkah," ujar Puang Makka.
Saat tahu Sang Guru tiba, Minggu (7/7/2024) malam, Puang Makka, kembali unjuk adab.
Dia tahu, tuntasnya rihlah seorang musafir bukanlah istirahat, melainkan takrimun adduyuf, memuliakan tamu lain.
"Saya tahu diri. Banyaktamu lain yang lebih lama menunggu dan lebih darurat urusannya dibanding saya."
Pertemuan murid dengan guru pun baru berlangsung keesokan harinya.
Selepas Shalat Lohor, guru baru menyapa dan memanggil si murid.
"Bukan di ruang tamu, atau masjid. Saya diajak ke kamarnya di lantai 2," ujar Puang Makka.
Di bilik Sang Guru, usai saling menanyakan kabar, si murid lebih banyak jadi pendengar baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.