Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary

Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid

Apa pembicaraan antara guru dan murid? Habib Puang Makka hanya tertawa ringan. "Adab murid itu adalah menutup mulut soal pembicaraan penting gurunya."

Editor: AS Kambie
zoom-inlihat foto Kisah Habib Luthfi Tidur Genggam Tangan Habib Puang Makka, Keteladan Keadaban Guru dan Murid
dok tribun timur
Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka yang biasa disapa Habib Puang Makka bergenggaman tangan dengan gurunya yang sedang tertidur pulas, Habib Luthfi bin Yahya, di kamar pribadi kediaman Habib Luthfi di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Nonyotaan, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, awa Juli 2024. (Foto kiri). Habib Puang Makka sungkem ke Habib Luthfi di kamar pribadi, akhir Mei 2024. (Foto kanan)

Dan, adab sejatinya memang berdiri di kaki kefasifan. Bukan aktif dan banyak inisiatif.

"Adab saya ke Habib Luthfi, sejak dulu ya hanya menghadap ketika dipanggil bukan mencari," ujar Puang Makka, saat dikonfirmasi Tribun melalui WhatsApp Call.

Di masa penantian itu, Puang Makka memilih Nirwana Hotel Pekalongan, jadi penginapan. 

Kebetulan losmen berbintang itu hanya berjarak 100 meter dari kediaman Habib Luthfi yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah itu.

Ternyata, bagi Habib Puang Makka, masa penantian itu berhikmah takdir. 

"Malam Jumat berikutnya, Qadarullah, saya didaulat Habin Husain, putra Habib Luthfi, beri pengajian," ujar Puang Makka.

Selama masa penantian, Si Murid kembali melihat kharisma Sang Guru.

"Habib Luthfi memang tak di tempat, tapi selama sepekan mungkin tiap hari ada ratusan tamu, murid, warga yang datang ngalap berkah," ujar Puang Makka.

Saat tahu Sang Guru tiba, Minggu (7/7/2024) malam, Puang Makka, kembali unjuk adab.

Dia tahu, tuntasnya rihlah seorang musafir bukanlah istirahat, melainkan takrimun adduyuf, memuliakan tamu lain.

"Saya tahu diri. Banyaktamu lain yang lebih lama menunggu dan lebih darurat urusannya dibanding saya."

Pertemuan murid dengan guru pun baru berlangsung keesokan harinya. 

Selepas Shalat Lohor, guru baru menyapa dan memanggil si murid.

"Bukan di ruang tamu, atau masjid. Saya diajak ke kamarnya di lantai 2," ujar Puang Makka.

Di bilik Sang Guru, usai saling menanyakan kabar,  si murid lebih banyak jadi pendengar baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved